24 Feb 2010

Anakku Pemalu


Setiap orangtua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang berani, aktif, dan punya banyak teman. Tapi tidak sedikit orangtua yang gelisah menghadapi sifat anaknya yang kurang berani dan malu-malu bertemu dengan orang lain selain orangtua atau pengasuhnya.

Sebelum ibu atau ayah mengalami kegelisahan yang berlarut-larut sehingga malah salah menghadapi si anak, ada beberapa hal yang menjadi penyebab anak terlihat pemalu.

Ada beberapa pendapat ahli yang menyatakan, bahwa salah satu penyebanya adalah faktor temperamental atau bawaan si anak. Temperamen pemalu biasanya sudah bisa terlihat sejak usia bayi, ia akan menghindari tatapan mata, mudah menangis bila berada di suasana baru atau bersama orang yang baru dikenalnya. Temperamen pemalu ini mungkin saja disebabkan oleh pengalaman pra natal, yaitu ketika ibu mengandungnya, ibu sering mengalami suasana hati dan emosi yang mudah cemas, khawatir, dan menutup diri. Meskipun ini belum dibuktikan secara ilmiah, tapi selalu disarankan kepada ibu hamil untuk selalu menjaga suasana hatinya agar merasa tenang dan tidak mudah merasa tertekan.

Di luar faktor temperamen bawaan, penyebab yang pasti adalah faktor lingkungan. Jika sejak kecil anak tidak punya kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang selain orangtua atau anggota keluarga di rumahnya, anak akan kesulitan untuk bisa belajar bagaimana bergaul dengan oranglain. Orangtua yang jarang memberikan penghargaan pada anak, atau keluarga yang kerap kali mengolok-olok dan tidak peka pada perasaan anak juga dapat membuat anak menjadi pemalu, apalagi ditambah labelling dari lingkungan keluarganya yang mencapnya sebagai anak pemalu. Label anak pemalu yang terus menerus dilekatkan kepadanya justru membuat anak tumbuh besar dengan meyakini dirinya memang pemalu dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubahnya.

Lalu bagaimana orangtua menghadapi anak yang pemalu?

Jika sifat pemalu adalah temperamen bawaan, orangtua tidak perlu khawatir sifat itu akan melekat selamanya. Bagaimanapun, peranan orangtua dan lingkungan sangat besar. Dengan penanganan yang tepat, anak bertemperamen pemalu dapat tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri. Pada dasarnya, mengatasi sifat pemalu yang terpenting adalah
  1. Memberi ruang dan kesempatan seluasnya bagi anak untuk bertemu dengan banyak orang selain orangtua. Mengajak berkunjung ke rumah saudara, terutama yang memiliki anak-anak, atau mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman playgroup/TKnya kerumah, atau pergi bersama beberapa teman kecilnya ke tempat rekreasi.
  2. Jangan pernah menyebutnya anak pemalu di depannya. Label negatif yang didengarnya terus menerus akan membentuk konsep dirinya menjadi negatif pula.
  3. Orangtua adalah tempat berlindung pertama dan utama bagi anak. Rasa aman yang diberikan orangtua pada anaknya ketika ia bayi menjadi dasar terbentuknya rasa percaya terhadap orang lain. Selama anak tumbuh, tetap tunjukkan rasa cinta tanpa syarat dan penghargaan yang sesuai baginya, akan membantunya memunculkan rasa berharga pada dirinya dan percaya diri ketika berhubungan dengan orang lain.
  4. Menjadi model bagi anak. Orangtua perlu menjadi model yang percaya diri sehingga akan mudah ditiru oleh anak.
  5. Kenali potensi yang dimiliki anak, dan berikanlah ruang baginya untuk menyalurkannya. Anak pemalu memliki emosi yang kuat ketika ia mencapai keberhasilan.


What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".