28 Nov 2013

The Fun At The Bento Class

Hari ini seru juga. Ikutan kelas bento bareng pengusaha cake decorating, bunda Peni Respati. Baru kali ini ikutan belajar masak bareng. Seru... sama ibu-ibu yang berprofesi tetap sebagai ‘pengantar anak sekolah’ hihi...

Bento class kali ini simple aja. Sebenernya ngga susah, ngga perlu bahan yang mahal. Walaupun banyak juga bento dibikin lebih menarik dengan alat dan bahan yang lumayan mahal harganya. Tapi prinsipnya sih, apa yang kita punya, bisa dikreasikan untuk bento anak. Tidak perlu pake acara mendesain, membuat list bahan dan alat, memasak yang heboh. Kalau berpikir seperti itu, memasak bento bisa jadi pekerjaan berat bagi ibu yang tidak biasa.

Walau hasilnya sederhana, tapi... ilmu dan prinsip membuat bento ini, sangat bermanfaat. Pesannya, supaya bekal anak lebih menarik dan anak pun tertarik untuk memakan menu yang biasanya tidak disukai anak, seperti sayur atau buah.


20 Nov 2013

SEFTing Sariawan Si Ayah

Sepulang dari kantor, suami mengeluh bibirnya perih karena sariawan. Sedikit saja bibirnya tersenggol atau digerakkan, rasa perihnya menyerang. Saya tawarkan untuk membantu mengurangi (syukur-syukur menghilangkan) rasa sakit dan perihnya dengan menggunakan tehnik SEFT.

Setelah mengambil posisi nyaman, saya memulai terapi dengan menyampaikan bahwa segala kesembuhan penyakit hanya dari Allah, saya hanya perantara. Saya minta suami memberi rating rasa perih antara 1 (tidak sakit/perih) sampai dengan 10 (sakit/ perih sekali). Suami memberi rating 9 untuk rasa perihnya.

Setelah men SEFT-ing hingga 4 putaran, alhamdulillah, secara bertahap rasa perihnya berkurang dari 8,5 lalu 5, lalu 2, hingga akhirnya 0 atau hilang rasa sakitnya. Sehingga bibirnya yang tadi tersenggol sedikit terasa sakit, sekarang bisa bebas digerakkan lagi dan mengunyah makanan.

Subhanallah... bersyukur sekaligus takjub....
Alhamdulillah ikut training SEFT kemarin, ada manfaatnya buat keluarga ...

12 Nov 2013

Kekuatan Berteman Dengan Orang-Orang Positif

Seringnya kumpul dan nongkrong sama ibu-ibu sesama orangtua di SAT, itu selalu menyenangkan. Suka salut dengan semangat mereka, yang walaupun ngga bekerja fulltime atau ngantor, mereka malah bikin kantor sendiri di rumah.

Di balik statusnya sebagai ibu rumah tangga, mereka punya peran-peran lain yang juga istimewa selain tugas utama dan mulia mereka mengurus rumah tangga dan keluarga. Ada yang distributor frozen food, ada yang juragan sprei, ada yang punya bisnis cake decorating, ada yang punya bisnis busana muslim yang sudah punya nama, ada juga yang punya sekolah menggambar.

Belum menghitung yang dosen, guru, pemilik sekolah, dan lain sebagainya. Hemm.... harus segera mengikuti jejak kreativitas mereka nih, tapi dengan caraku sendiri tentunya. (amiiinnn, teriak dalam hati semoga tercapai). Bersyukur berada di tengah mereka, selalu dikelilingi orang-orang dengan aura positif. ^_^

Bulan Penuh Siraman Ilmu

Dalam satu bulan ini, alhamdulillah dimampukan untuk mengikuti beberapa forum untuk menambah ilmu, terutama dalam hal pengembangan diri.

Tanggal 27 Oktober 2013 lalu, mengikuti School of Co Parenting (SCOPE) yang diadakan Sekolah Alam Tangerang (SAT). SCOPE ini diwajibkan oleh SAT untuk orangtua siswa kelas 1 SD. Berhubung, Zhafi si sulung kelas 1, ya ‘terpaksa’ datang. Tapi keterpaksaan ini in syaa Allah ngga sia-sia. Malah bersyukur banget bisa dateng, karena bisa menambah wawasan dalam memahami anak, sehingga kita bisa lebih berhati-hati ketika mengasuh dan mendidik anak. SCOPE ini dibawakan oleh seorang konsultan pendidikan Pak Adriano Rusfi (Pak Aad). Tentang event ini, akan saya ceritakan dalam postingan tersendiri.

Tanggal 2-3 November 2013, dimudahkan dan dimampukan mengikuti Training SEFT. Ini training paling keren yang pernah saya ikuti. Training ini, walau bagi banyak orang (termasuk saya sendiri waktu belum ikut) terasa mahal biayanya, tapiiii... dibandingin dengan manfaat yang didapet alhamdulillah, itu biaya amat sangat tergantikan, alias ngga merasa rugi karena ilmunya yang praktis dan berguna sangat. Karena ilmu yang didapet disini, bisa dimanfaatkan untuk kesehatan dan penyembuhan, buat kebahagiaan pribadi dan keluarga, buat kesuksesan karir atau bisnis, dan buat kehidupan yang lebih bermanfaat. Dan saya pun udah merasakan manfaatnya dalam hal penyembuhan beberapa penyakit, dan kebahagiaan pribadi dan keluarga, walau baru 1 minggu yang lalu ikut training. Dan senengnya lagi, satu kali bayar training itu, bisa ikut lagi alias mengulang lagi gratis selama 3 tahun. Kenapa seneng disuruh ngulang? Ya pertama, karena yang namanya ikut training atau belajar itu, kalau baru 1 kali ikut, paling hanya 10 % -15% yang nyangkut. Ketika mengulang, persentasi materi yang nyangkut di otak dan hati bisa bertambah jadi 20% persen. Dan mengulang lagi, berarti nambah lagi yang nyantol, sampee in sya Allah ngelotok. Kedua, ya karena tidak perlu bayar lagi untuk mengulang. Nanti akan saya posting kesan dan beberapa catatan saya waktu mengikuti training ini.

Tanggal 5 November, waktu datang ke pameran buku di Senayan, secara kebetulan bisa ikut mendengarkan Ust. Felix Siauw berbicara tentang How To Master The Habit. Ini bukan ilmu baru sebenarnya, tapi bermanfaat untuk mengingatkan kembali tentang membentuk kebiasaan baik. Dan lagi, ketika disampaikan oleh beliau, terasa beda dan tetep saja manggut-manggut tanda excited. And that forum was free, alhamdulillah.

Tanggal 9 November, alhamdulillahh lagi... bisa dapet ilmu dari Abah Ikhsan Baihaqi, di forum Program Disiplin Anak (PDA). Program ini  berupa training 1 hari untuk orang tua atau pendidik dalam hal mendisiplinkan anak tanpa emosi. Ini juga forum ilmu yang keren sangat. Pertama ilmunya praktis dan berguna, terutama bagi anak yang tantrum, rewel, lelet di pagi hari, males bangun pagi, tukang jajan, dan sebagainya. Ini juga punya sistem yang sama dengan training SEFT. Bisa mengulang tanpa bayar lagi, dengan menunjukkan sertifikat.

Saya bukan penggila training motivasi atau training pengembangan diri. Pertama, karena namanya juga training, biayanya pasti lumayan besar. Paling tidak minimal 100 ribu sampai jutaan. Kalau masih 100 ribuan mungkin masih mampu, tapi juga ngga tiap minggu kali yah. Namanya emak-emak, mikir juga kalau tiap minggu keluar 100 ribu buat training, nanti kapan makan daging? Hehe. Kalau bukan karena ‘dipaksa’ atau ‘diceburin’, mungkin saya pikir 1000 kali untuk ikut training. Kedua, dari segi waktu, lumayan ya.... kalo ngga ikut training bisa jalan-jalan sama anak-anak, atau melsayakukan hobi.Tapi alhamdulllah, kemarin ‘dipaksa’, alhamdulillah kemarin ‘diceburin’, rezeki tetap saja ada, waktu bisa diatur, mungkin karena niatnya menuntut ilmu karena memang merasa butuh dan pingin memperbaiki diri, untuk lebih banyak menebar manfaat, paling tidak buat keluarga dan orang-orang sekitar.

Lucunya, ketika mengikuti training itu dalam 3 minggu berturut-turut, antara 1 trainer dengan trainer lain kadang memberikan kutipan atau pesan yang saling berkaitan.


In sya Allah yah...mudah-mudahan dengan diberikannya kesempatan menimba ilmu di berbagai forum ini, mudah-mudahan dari investasi waktu dan biaya ini, bisa mempertebal kemampuan diri ketika berhadapan dengan tantangan hidup dalam pribadi, keluarga dan masyarakat. 

11 Nov 2013

SEFTing Asisten Rumah Tangga yang Seminggu Ngga Bisa Kerja

Setelah mengikuti Training SEFT, keesokan harinya saya tampaknya harus langsung praktek. Berkunjung ke rumah ibu, melihat beliau sibuk dengan pekerjaan dapur membuat saya bertanya ada apa dengan pembantu, kok tidak kelihatan. Ternyata sedang diserang nyeri yang hebat di bagian perutnya. Dan nyeri itu sudah berlangsung selama 3 hari.

Singkat cerita, pagi itu saya bantu dengan SEFTing 3 putaran, rasa sakitnya berkurang dari 9 menjadi 5. Lalu saya tinggalkan dulu. beberapa jam kemudian saya bantu lagi dengan SEFTing 2 putaran, alhamdulillah rasa sakitnya berkurang hingga 1. Hanya masih tersisa rasa lemas. Sore harinya,dia sudah bisa keluar dari kamarnya dan sedang duduk-duduk di depan setelah membersihkan halamanman. Saya tanyakan ke Teh Eneng (namanya), bagaiman sakitnya, apa masih terasa. Alhamdulillah, dia sampaikan kalau sakitnya sudah tidak terasa lagi.

Sampai beberapa hari berikutnya, saya masih sering menananyakan kabar Teh Eneng melalui ibu. Menurut Ibu, kondisinya sudah biasa dan normal kembali, dan bisa bekerja seperti biasa.

Hmm... antara bersyukur, lagi-lagi aku diberi kesempatan membantu orang lain meringankan dan alhamdulillah menyembuhkan orang lain karena Allah...
Tapi juga ada perasaan takjub. Bismillahh... Bismillahh... semoga melalui ilmu SEFT ini bisa jadi salah satu jalanku untuk bermanfaat buat orang lain...

Aamiin...

Resensi Buku: Ayah Edy Punya Cerita

Cerita-Cerita di Balik Perilaku ‘Ajaib’ Anak

Judul Buku      : Ayah Edy Punya Cerita
Penulis             : Ayah Edy
Penerbit           : Nourabooks
Harga              : Rp 47.000
Tebal               : 290 halaman

Ayah Edy dikenal sebagai konsultan di bidang parenting atau pembinaan keluarga dan pengasuhan anak. Mengusung visi Indonesia Kuat dari Rumah (Indonesia Strong From Home), Ayah Edy ingin menciptakan generasi penerus bangsa indonesia yang tangguh dan kuat. Untuk mencapai misinya, Ayah Edy banyak menyebarkan pemikiran dan pengetahuannya tentang bagaimana membina keluarga yang sehat, dan bagaimana menjadi orangtua yang bisa membantu anak mengembangkan seluruh potensinya, dengan menjadi pembicara di seminar, radio, televisi, maupun menulis buku.

Salah satu buku yang baru terbit adalah, Ayah Edy Punya Cerita. Buku ini berisi kumpulan cerita tentang dunia pendidikan anak dan pengasuhan keluarga di Indonesia dan di beberapa tempat di dunia. Terbagi dalam 2 bagian, yaitu bagian “Pengasuhan” adalah cerita seputar pengasuhan di rumah atau keluarga, dan bagian “Pendidikan”, yang banyak menceritakan tentang dunia pendidikan yang diselenggarakan di institusi bernama sekolah.

Dalam bagian tentang pengasuhan, Ayah Edy memaparkan beberapa cerita dan kasus tentang anak-anak yang bermasalah karena pengasuhan orangtua yang  kurang tepat. Dalam salah satu ceritanya yang berjudul “Kisah Cynthia”, diceritakan seorang anak yang hingga usia 3 tahun tidak bisa bicara dan tidak berminat melakukan apapun, kecuali hanya bermain air sabun sendirian. Ternyata, permasalahannya terletak pada pengasuhan orangtua yang terlalu protektif, hingga kemudian Cynthia merasa malas melakukan apapun karena selalu diawasi dan dilarang orangtuanya. Dalam cerita lainnya, Ayah Edy ingin menyampaikan pesan, bahwa setiap anak yang dianggap keras kepala sebetulnya memiliki karakter bawaan yang baik untuk menjadi orang yang teguh pendirian. Tapi orangtua seringkali memaknai dengan cara negatif. Sehingga ketika terjadi konflik antara anak tersebut dengan orangtuanya, sering terjadi kekerasan secara verbal atau fisik, seperti orangtua ‘terpaksa’ meneriaki, memukul, atau bahkan mencubit si anak.  

Di bagian tentang Pendidikan, Ayah Edy menggambarkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya. Ayah Edy menyoroti sekolah yang masih saja mengutamakan pentingnya nilai akademis dan menilai kecerdasan hanya dari satu atau dua aspek saja, yaitu kemampuan berbahasa dan matematika. Akibatnya, banyak anak dengan mudah dicap bodoh atau tidak cerdas. Padahal dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang, ditemukan bahwa kecerdasan itu luas dan beragam. Kemampuan berbahasa dan berhitung atau logika hanyalah 2 di antara 8 kecerdasan yang ada. Yaitu, kecerdasan interpersonal, intrapersonal, natural, visual spasial, musikal, dan kinestetis. Namun, selain memaparkan ‘kritik tentang sistem pendidikan sekolah’ yang berlaku umum di Indonesia, digambarkan pula beberapa sekolah yang mulai menerapkan semangat untuk benar-benar melihat anak sebagai individu yang selalu unik, dengan kecerdasan yang berbeda-beda.

Beberapa cerita merupakan analogi untuk menggambarkan dunia pendidikan kita. Seperti dalam cerita berjudul “Sistem Pendidikan Ala Teko dan Cangkir”. Tulisan ini menyoroti praktek pendidikan di negara ini yang tidak mendukung berkembangnya kreativitas. Proses belajar hanya diartikan sebagai proses untuk menerima pengetahuan dari guru. Apa yang menjadi pemikiran guru, itu pulalah yang diikuti mentah-mentah oleh peserta didiknya. Padahal, untuk belajar secara efektif, diperlukan keterampilan berpikir kreatif, lalu kemampuan berpikr logis, dan terakhir kemampuan menyimpan informasi.

Ayah Edy juga menceritakan beberapa kisah inspiratif dari beberapa tokoh besar dan penemu di dunia. Dalam cerita tentang Thomas Alva Edison dan Albert Einstein, Ayah Edy menceritakan tokoh yang berperan dibelakang nama-nama besar tersebut, yang ternyata ada dukungan dari orangta yang percaya dengan potensi mereka. Walau sebelumnya harus berhadapan dengan institusi sekolah yang terlanjur melabeli mereka dengan kata bodoh atau gagal.

Memahami dan Mengembangkan Potensi Anak
Buku ini bisa menjadi pembuka wawasan bagi orangtua dan pendidik tentang bagaimana memandang anak dan bersikap terhadap anak dengan semua keunikannya, agar tidak mudah terjebak untuk melabeli anak dengan label negatif. Buku ini membantu meluruskan pandangan tentang anak, bahwa pada hakikatnya semua anak itu memiliki potensi untuk sukses mencapai prestasi puncak, namun dalam kenyataanya, perjalanan untuk ke sana terhambat oleh lingkungan keluarga dan sekolah yang justru tidak mendukung pengembangan potensi anak, malah merusaknya. Tugas orangtua dan pendidik saat ini adalah kembali menyadari fitrah anak dan memperbaiki cara mengasuh dan mendidik anak, dan bercermin kesalahan-kesalahan pengasuhan dan pendidikan yang beberapa contoh kisahnya ada di buku ini.

Sebagai buku yang dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan, akan menjadi lebih lengkap jika penulis bersedia menuliskan referensi buku-buku yang menjadi nukilan dan inspirasi cerita di buku ini, seperti referensi untuk cerita tentang penemu Albert Einstein dan Thomas Alva Edison. Penulisan sumber referensi diperlukan agar pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tokoh yang diceritakan bisa dengan mudah mencari sumbernya. Akan sangat menarik dan berisi, jika menceritakan kisah kesuksesan tokoh kepada orang lain atau kepada anak jika mengetahui versi lengkapnya. Misalnya, ketika menceritakan tentang Bill Gates yang memutuskan untuk keluar dari Harvard University untuk menekuni hobi mengutak atik software, yang menjadi cikal bakal kesuksesannya dengan Microsoft.


Tetapi kehadiran buku ini menjadi pendorong bagi orangtua dan pendidik anak untuk kembali merenungi makna dari kehadiran seorang anak dan tujuan dari pendidikan, melalui penyampaian yang ringan dan menghibur, karena disampaikan dalam bentuk cerita-cerita yang inspiratif. (rie)

10 Nov 2013

Ikut Training SEFT untuk Penyembuhan dan Pengembangan Diri

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 2 dan 3 November, saya mengikuti Training SEFT. Sebuah training yang mengajarkan teknik / metode penyembuhan penyakit. SEFT sendiri singkatan dari Spiritual Emotional Freedom Technique. Melalui training ini, diperkenalkan awal mula SEFT muncul, lalu bagaimana menyembuhkan penyakit baik fisik maupun emosi dengan menggunakan metode SEFT. Bahkan di hari kedua, diajarkan juga tentang menerapkan SEFT untuk membantu mengatasi masalah dalam keluarga (SEFT for Happy Family).

Penyembuhan dengan SEFT, adalah penyembuhan dengan cara mengetuk titik-titik utama meridian. Titik meridiran adalah titik-titik yang juga dikenal dalam penyembuhan akupunktur. Perbedaannya, jika akupunktur menggunakan jarum untuk merangsang titik meridian, dalam SEFT digunakan sentuhan atau ketukan ringan dengan tangan. 

SEFT adalah tehnik penyembuhan yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, dengan menggabungkan 15 macam tehnik terapi, yaitu: Cognitive Therapy (NLP), Behavioral Therapy, Logotherapy, Psychoanalisa, EMDR, Self Hypnosis, Sugesti & Affirmation, Visualization, Gestalt Therapy, Meditation, Sedona Method, Provocative Therapy, Energy Therapy (EFT), Powerful Prayer, dan Loving Kindness. 

Ahmad Faiz Zainuddin sebagai pendiri SEFT, mempelajari berbagai tehnik tersebut dari para penemunya, salah satunya kepada Gary Craig (penemu tehnik EFT). Lalu beliau mengombinasikan tehnik tersebut dengan kekuatan doa, sehingga akan lebih mudah dan efektif bagi kita.

Penyembuhan baik untuk penyakit fisik dan masalah emosi sudah banyak yang berhasil dengan menggunakan metode SEFT ini.

6 Nov 2013

Relieved.... Finally Found The Passion

Sangatlah menyiksa hidup tanpa tahu apa yang menjadi tujuan hidup
Sangat menyiksa, hidup tanpa tahu apa yang menjadi panggilan jiwa
Sangatlah menyiksa hidup tanpa tahu apa yang harus dilakukan
Mudah terbawa arus kesana dan kemari

Beberapa orang tidak mudah menemukan jalan hidupnya, tapi petunjuk selalu ada walau tak selalu hirau akannya.
Namun ketika akhirnya benar-benar memperhatikan petunjuk itu, mendengarkan suara-suara yang selama ini terlalu kecil untuk didengar, dan mengumpulkan segenap keberanian,
Ketika itulah akhirnya menemukan passion, menemukan tujuan hidup,
Hidup menjadi lebih berwarna, lebih bergairah untuk dijalani.
Tahu bahwa bukan materi yang dicari, tapi bekal untuk hidup di akhirat nanti
Carilah akhirat, dan dunia pun akan kau reguk nikmatnya
Cintailah Dia, Jadilah berkah bagi sesama, dan perbaiki diri terus menerus, dan Dia akan membukakan jalan bagimu, menenangkan hatimu, dan memperkaya jiwa dan batinmu.
Niatkan untuk melakukan yang terbaik, dan hasilnya pun akan mengikuti...

Bismillah....
Ini panggilan jiwaku, dan kali ini, aku tidak akan menjauh dari itu.
Inilah tujuan hidupku, dan aku akan berpegangan padaNya selalu

5 Nov 2013

Tentang Kebiasaan (Habits)

Rezeki itu bisa apa saja. Hari ini, rezeki itu berwujud kesehatan jasmani-rohani, dan...  ilmu. Ilmu tentang kebiasaan atau habit.

Beruntung sekali hari ini. Ibu, Ayah, Mas Zhafi, dan Hanan ke Pameran Buku di Istora Senayan, maksud hati pingin berburu buku dengan harga diskon. Alhamdulillah, dapat beberapa buku yang bagus. Ibu bercita-cita ingin mengkoleksi buku-buku novel karya penulis-penulis yang inspiratif. Seperti Anwar Fuadi, Andrea Hirata, dan beberapa penulis lainnya. Lumayan juga, tadi bisa mulai nyicil mengkoleksi karangan Andrea Hirata, Sang Pemimpi. Ingin kembali menikmati hidup dan belajar dari buku dan sastra.

Di panggung utama, sedang ada acara preview buku terbaru Ust. Felix Siauw. Judul bukunya, How to Master Your Habit. Beliau ini, memaparkan tentang bagaimana hanya dengan membentuk kebiasaan, kita bisa menjadi ahli. Sebenarnya bukan hal baru, tapi dia memberi banyak contoh-contoh yang menarik untuk menekankan pada beberapa fakta tentang kebiasaan (habit).



Membentuk kebiasaan atau habit tidak membutuhkan akal
Contoh:
a.   Seorang anak bahkan usia 2 tahun, yang lahir di Arab, sejak kecil pintar bahasa Arab, karena terbiasa dari lingkungannya
b.   Seorang monyet bisa mendapat ban hitam untuk olahraga bela diri, karena dilatih setiap hari selama 3 tahun.

Seorang ahli terlahir karena dia disiplin membiasakan diri untuk berlatih. Keahlian itu terbentuk jika sudah melewati periode latihan efektif selama 10000 jam.

Contoh:
Michael  Jordan melakukan free throw dengan akurasi yang tinggi

Dan prinsip-prinsip tentang kebiasaan inilah yang diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. 
  1. Parenting (pengasuhan)
  2. Menguasai bidang olahraga tertentu
  3. Membentuk pola pikir dan cara pandang, misalnya husnudzon dan suudzon
  4. Pendidikan
  5. Advertising, dsb

No matter what yo DO, it's important what you DID.

Kira-kira itu intisarinya. Maklum hanya mengandalkan ingatan, jadi hanya 15% persen yang diingat. :). Pemaparan contoh tentang tadi menarik, banyak menggunakan media gambar dan video, jadi bagi saya... preview buku tadi cukup mengesankan. Dan menjadi tambahan bekal, terutama buat pengasuhan anak-anak.



What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".