Catatan Rie
catatan kecil tentang banyak hal
19 Jul 2021
Link Penting Pandemi
Call Center Plasma Konvalesen di BNPB yg diprovide TelkomGroup
28 Agu 2019
Vincent dan Desta
Foto dari IDNTimes |
Gue baru jadi penonton Tonight Show (TNS) sejak Juli 2018. Telat memang, udah 4 tahun programnya tayang baru nonton. Awalnya karena ga sengaja lihat salah satu episodenya, dan langsung tertarik sama gaya kocak mereka berdua berinteraksi dengan bintang tamunya saat itu yang kebetulan kocak juga, Lalu penasaran liat video-video lainnya. Setiap episode yang kebetulan gue tonton selalu lucu, selalu kocak, tapi dengan gaya humor a la mereka yang spontan (uhuy...), seru, dan ga basi. Kalaupun lawakannya pada awalnya keliatan garing, basi, atau receh banget, pasti akhirnya tetep ada punchline yang mereka keluarin secara spontan dengan gaya khas mereka yang bikin lawakan basi jadi pecah. Bagi fans mereka, baik cowok maupun cewek, gaya ngejokes dan gimmick mereka seru dan bisa dipake buat di tongkrongan.
Kata orang chemistry mereka berdua udah ngga usah diragukan lagi. Mereka temenan dari sejak Vincent masih SD dan Desta masih SMP. Temen satu geng, rumahnya deketan, temen satu kampus, satu jurusan, satu band di The Clubeighties dan pada akhirnya sama-sama keluar dari band itu. Mereka juga ngehost bareng di MTV Bujang, ngehost bareng juga di beberapa program TV, sampe bikin band lagi juga bareng di The Cash. Hingga pada akhirnya sekarang ngehost udah 5 tahun di program TNS ini. Di luar itu, mereka juga sering diundang ngehost bareng di acara-acara off air. Mereka kaya udah satu paket kalau diundang jadi host. Ada yang comment di salah satu video mereka, orang ini bilang pernah ngelihat Vindest ngga ngehost bareng, jadi kaya biasa aja. Lucu mah tetep, tapi mungkin tektokannya ngga dapet.
Tapi kalau menurut gue, selain dengan Vincent, Desta masih bisa klop dengan beberapa orang seperti Ari Dagienkz dan Nycta Gina. Karena sama mereka berdua ini Desta udah lama siaran radio bareng di Prambors. Sama Dagienkz udah 4 tahuan kalo ga salah. Kalau dengan Gina udah 5 tahunan. Tampak udah saling tahu isi kepala masing-masing. Itu menurut gue lho. Kalau Vincent, dulu waktu di Ups Salah lucu juga walau sendirian. Tapi dia sendiri pernah bilang kalau disuruh milih, mending mana: ngehost sendiri tapi bayaran gede atau ngehost berdua Desta walau bayaran ga gede. Vincent milih ngehost berdua, karena ngehost sendiri lebih capek. Itu persisnya dia bilang.
Ngomongin tentang kerja bareng, belakangan ini mereka bahkan bikin film production house dan sudah ada satu produksi film yang akan tayang. YAANNGGG.... juga dibintangi mereka berdua sebagai pemeran utama.
Jarang dan langka banget sepengetahuan gue ya, ada yang bisa temenan dari kecil sampai sekarang, terus juga kerja dan berkarya bareng. Mereka salah satunya dari yang jarang itu.
Jadi, kalau nonton mereka itu, selain karena kocaknya mereka, lucu dan kompaknya mereka, itu juga kaya lagi ngelihat perjalanan waktu dari pertemanan mereka, gitu loh. Jadi ada romantisme tersendiri waktu ngeliat mereka berdua tek-tokannya dapet banget ketika saling ngelempar jokes, berantem-beranteman, saling mancing jokes, bahkan waktu saling cela-celaan satu sama lain.
Dan bagi penggemarnya yang perempuan, kontak fisik seperti nepok bahu, noyor kepala, merangkul, high five (toss), itu semua bikin baper. Baper dengan kedekatan dan keakraban pertemanan antar cowok itu. They call it bromance. Brother Romance, gitu kira-kira kepanjangannya.
Mereka sosok yang family man, lho. Kalau penonton setia TNS pasti bisa lihat sendiri gimana kalau udah ngobrolin istri atau anak mereka. Ada sweetnya, ada kocaknya. VinDest itu bisa dibilang respect dengan sosok wanita dengan caranya masing-masing. Vincent ngga bisa ngegombal ke perempuan, dan setia dengan istrinya selama 14 tahun ini. Kalau di TNS dia ngegombal, itu adalah bagian dari gimmick aja. Kalau Desta, entahlah yaa masa mudanya gimana dia dengan perempuan. Setidaknya sekarang dia setia dengan istrinya, dan istrinya menyebut Desta sebagai sosok yang tulus dan care sama keluarga.Ini poin plus yang cukup bikin baper para fangirl mereka. Mereka tampak sebagai sosok yang family man.
Poin plus lainnya, mereka itu multi talenta. Selain ngehost, mereka bisa main musik, bermain di beberapa film, punya beberapa skill olahraga. Mereka sama-sama bisa main bola dan skateboard. Vincent suka pamer skill main badminton, dan pernah juga main yoyo (eh ini bukan olahraga, sih ya?). Desta pernah terlihat pamer skill main pingpong dan basket.
Naaah ... cumaaa ... mereka iniii ... bahaya juga ya ... 😅😅
Bahayanya, beberapa kali jokes mereka di TNS nyerempet ke konsumsi dewasa. YKWIM
Entah gimana becandaan mereka kalau offline seperti apa. Cuma kalau lagi online ya mereka tampak harus beradaptasi dan banyak ngerem. Sering keceplosan ngga sengaja keluar pancingan jokes miring. Sering juga siiih ... sengaja keceplosan ngasi pancingan yang ke arah konsumsi dewasa tapi direm sama pasangannya. Siapa yang suka mancing duluan? Sama aja tuh berdua... Nah tugas pasangannya yang ngerem biar ga jadi vulgar.
Nah ... semua poin-poin plus dari mereka, termasuk jokes receh atau tektokan jokes miring gitu yang bikin kecanduan nontonin mereka. Bisa-bisa seharian nontonin mereka, ketawa dan senyum sendiri.
Well, terima kasih udah sukses bikin ketawa banyak orang, dan dalam beberapa hal bikin saya juga belajar bersikap menghadapi orang dengan berbagai macam pembawaan.
Sukses aja buat mereka berdua. Semoga bisa menginspirasi secara positif buat penggemarnya.
#vincentdesta
10 Nov 2017
Piknik #JadiBisa Lebih Hemat
30 Okt 2017
Shalih / Shalihah Itu Bukan Sekedar Rajin Sholat dan Pintar Mengaji
25 Sep 2017
Drama Minah Baper Udin Selow 2
Minah Parnogami (Parno Dipoligami)
Lagi happening banget sekarang topik pelakor. Juga lagi naik daun isu poligami. Eh... Waktu ngumpul sama sahabat-sahabatnya, topiknya poligami jugaa.
Pulangnya, si Minah mikir-mikir, duh, mana kuat gue kalau suami poligami. Salut deh kalau ada wanita yang rela berbagi suami dengan ikhlas. Lakinya juga kudu adil lahir batin. Dan motivasi poligaminya apa duluuu.
Udin pulang malam hari ini. Minah udah ngerti kalau setiap hari Jumat memang ada agenda tambahan. Biasanya suka ada meeting di luar.
Besok paginya, Minah cuci-cuci piring. Dia bukain tas anaknya dan suaminya untuk ambil kotak bekal makan siang untuk dicuci sekalian. Eh... Kok, di tas Papih ada dua nih kotak makannya. Satu lagi dari siapa yaa?
Langsung teringan obrolan sahabat-sahabatnya tentang poligami dan pelakor. Duuh... Jangan-jangan... Masak siih... Ah Si Papih gitu-gitu setia kook. E, tapi... Yang namanya manusia, laki-laki pulak, bisa aja kaan. Hikss... 😨
Tenang, Minah, tenang. Ntar tanyain baik-baik yaa, kalo si Papih udah mandi, batinnya.
Selesai mandi, dengan nada tenang Minah tanya, "Pih, kok ada kotak makan dua biji di tas?"
"Emak yang bawain. Kemarin sempet mampir rumah," jawab Si Udin lempeng.
Halaahh... Minah tepok jidatnya sendiri, ngetawain dirinya yang parno duluan.
Drama Minah Baper Udin Selow 1
Rambut Baru Minah
Minah habis potong rambut. Dari gaya rambut panjang yang biasanya selalu dikuncir kuda, jadi pendek ngebob. Minah ngga sabar pengen tau komentar suaminya, Udin, melihat gaya rambutnya yang baru nanti.
Tak lama, Udin pun pulang kerja. Minah menyambutnya sambil tersenyum. Tapi... Setelah Minah mencium tangan Udin, Udin cuma tersenyum selintas dan langsung bersiap mandi.
Minah antara kecewa dan jengkel. Datar amat sih jadi laki, pikirnya. Sama istrinya sendiri pelit amat kasih komentar?
Selesai Udin mandi, Minah lagi masak oseng-oseng tempe pakai wajan stainless steel. Sreng sreng sreng....
Minah memainkan orkes wajan sambil pasang tampang kusut. Dalam hatinya ada kompor yang ga kalah panas sama kompor di depannya.
Batinnya, "Ntar mau gue tanyain!! Tapi gue harus tenang... Nanyanya ga pake emosi. Datar aja.... Datar".
Minah berusaha menenangkan diri sambil bikin skenario gimana cara nanyain Si Udin perihal kenapa kok ga ada komentar soal rambut barunya.
Setiap kali Udin lewat dapur, bunyi sotil beradu wajan makin kencang, sreeng sreng BRENGGG...
Entah Si Udin paham kode Minah, atau entah karena alasan lain, Udin lalu berkomentar mengagetkan tapi dengan nada lucu.
"Adeek.... Mami rambutnya gantiii, nii... Udah liat beloom? Mami, potong rambut di manaaa?" komentar Udin dengan gaya bertanya ke anaknya.
Eh.... Si Minah tadinya gengsi mau nanggepin. Sempet mikir, mau ngelanjutin ngambek apa udahan aja ya? Ah, udah capek juga ngambek. Toh udah dikomentarin gini. 🙌
Akhirnya Minah jawab, "Iyaaa! Habis gerah sih. Juga lagi pengen gaya baru. Potongnya di salon sebelah." Minah jawab sambil senyum-senyum ga jelas.
24 Jan 2015
Kado Terindah yang Berat dan Tebal
Saat itu di Yogyakarta bulan Maret 2004
“Kita sebaiknya ngga bertemu dulu untuk beberapa waktu.”
Ibu: Profesi Abadi
Semenjak mengetahui sosok Ibu Septi Peni, saya disadarkan kembali bahwa menjadi Ibu adalah pekerjaan yang harus dijalankan secara profesional. Karena, seorang ibu adalah pendidik generasi bangsa. Kita tidak bisa hanya mengandalkan perasaan saja untuk menjadi ibu. Diperlukan ilmu dan pengamalannya.
- Homo ludens, yaitu makhluk yang senang dengan permainan dan bermain
- Rentang konsentrasi rata-rata anak adalah 1 x usianya
- Secara natural, anak adalah makhluk pembelajar
- Delapan puluh persen otak anak berkembang di usia 0 – 8 tahun, dan masa-masa keemasan mereka adalah 0 – 3 tahun
- Stimulus anak sejak dini akan menentukan karakter anak selanjutnya.
- Bunda sayang. Bunda mampu mencurahkan perhatian, kasih sayang dalam membesarkan dan mendidik anak. Menerapkan komunikasi produktif, membimbing anak agar memiliki ekspresi kreatif, memberi motivasi, mengajarkan kemampuan akademik dasar (membaca dan berhitung) dengan kasih sayang.
- Bunda cekatan. Bunda mampu menjalankan perannya sebagai pengelola keuangan keluarga, dokter dan perawat keluarga, safety riding, mengelola rumah agar nyaman dan elok.
- Bunda produktif. Bunda mampu membantu perekonomian keluarga, menjadi komunitas pembelajar, komunitas industry, memberi manfaat bagi lingkungan sekitar
- Bunda Shalihah. Bunda mampu menjadi contoh, berkarakter mulia.
- revitalisasi makna ibu
- adanya pendidikan dan pelatihan bagi para ibu
- pengembangan saran ibu professional
- dibentuknya jaringan kemandirian peremuan.