31 Mei 2014

London, England.... Checked!


Langit gelap, dan pramugari sudah mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat sebentar lagi. Saya melongok ke jendela, dan sudah tampak hamparan pemandangan penuh lampu gemerlap kota London. Beberapa menit kemudian, terasa dan terdengar roda pesawat beradu dengan landasan. Hati saya berdebar-debar... Saya di London! Sebentar lagi kaki ini akan menapak di daratan di sebuah negara bernama Inggris, negeri yang sejak dulu menjadi tujuan impian saya. Akhirnya, pesawat mendarat sempurna di Bandar Udara International Heathrow.

Segera saja saya mengikuti penumpang lainnya keluar pesawat, menyusuri Bandara, menyelesaikan segala macam administrasinya, dan terakhir setelah bagasi di tangan, saya mencari-cari kendaraan yang bisa membawa saya ke ke hotel yang kutuju. 

Sesampainya di hotel, saya membuka catatan tentang tempat-tempat yang akan saya datangi besok. Tidak sabar rasanya, untuk segera mengunjungi tempat-tempat istimewa yang menjadi landmark kota ini.
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari sudah pagi. Udara sejuk cenderung dingin. Saya memakai baju hangat dan segera saja keluar hotel. Hmm.... Saya ingin segera melihat istana impian itu, Buckingham Palace.  
Istana Buckingham, kediaman keluarga kerajaan Inggris
Buckingham Palace atau Istana Buckingham, tempat kediaman keluarga kerajaan Inggris. Bangunan ini menjadi pusat keramaian Inggris untuk acara-acara kenegaraan, acara hiburan, dan acara jamuan makan untuk tamu undangan. Beberapa bagian dari bangunan ini dibuka untuk pengunjung umum. Wuah... keren sangat bagian dalam interiornya. Bangunannya yang sangat klasik, megah, membuat saya membayangkan kerajaan seperti di dongeng-dongeng khayalan. Hari itu saya habiskan untuk menelusuri Istana Buckingham.

Hari kedua, saya ingin melihat kota London dari atas. Hm.. dan saya tahu harus apa. Menaiki London Eye... bangunan seperti wahana Bianglala di Dufan ini memiliki ketinggian sampai 135 meter berfungsi sebagai roda pengamatan sekaligus wahana wisata.  Bangunan ini berbentuk seperti roda dengan 32 kapsul-kapsul yang dapat mengangkut manusia, sehingga kita yang menaikinya dibawa berputar secara vertikal. Sampai di titik tertinggi, kita bisa melihat kota London yang indah dan menawan itu. 
London Eye, roda pengamatan tertinggi saat ini



Kapsul penumpang London Eye

Hari ketiga, saya tekadkan untuk pergi ke Liverpool mengunjungi Beatles Story, museum yang menyimpan aneka ragam tentang Beatles. Grup band legendaris asal Inggris ini siapa sih yang tak kenal. Saya pun menyukai lagu-lagunya. Termasuk Obladi Oblada yang seakan mengingatkan saya akan kenangan masa kecil, saat bapak dan ibu suka memutarkan lagu ini ketika bermain.

Beatles Story, Museum Beatles


Hari ke empat, saya ingin juga menyempatkan berjalan-jalan di Wesminster Abbey. Gereja yang juga menjadi salah satu landmark di kota London. Gereja yang juga bernama The Collegiate Church of St Peter ini, adalah tempat penobatan Raja dan Ratu Inggris, sekaligus juga tempat pemakaman mereka. Karena nilai sejarahnya yang tinggi, tempat ini termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh Unesco.  
Westminster Abbey, situs warisan dunia

Ah... seru juga ya, bisa berselfie ria di Trafalgar Square, suatu area publik terbuka yang fungsinya mirip alun-alun atau taman kota ini. Tempat yang menjadi tempat berlangsungnya aneka festival, event yang cukup penting di London. Sayangnya, kali ini sedang tidak ada event apapun di Trafalgar.
Ah.... terakhir, kunjungi King’s Cross Station. Pasti penggemar Harry Potter pada tahu deh, kalau di sinilah terletak ‘Platform 9 ¾’ untuk naik kereta Hogwarts Express... Hehe, ya, bukan beneran sih, tapi sekarang kalo sekedar mau foto aja bisa, berpose seakan mau menembus dinding. 
Platform 9 3/4 nya Harry Potter di King's Cross Station

Eh... tapi... kok saya penasaraaan bener yaa... siapa tau beneran bisa nembus dinding di ‘Platform 9 ¾’. Hmmm harus dicoba nih.... mumpung ngga ada yang lihat... 1... 2... 3... Jedukkkk....

Blugh... aduhh... badan terasa sakit semua. Ternyata oh ternyata.... saya terjatuh di lantai. Dan ternyata... itu semua tadi... London Eye tadi.... Istana Buckingham tadi... dan .. dan... segala hal tentang London tadiih... Cuma mimpi...? Ahhh... tidak!

Tapi... semoga mimpi itu bisa jadi kenyataan. Ada kesempatan bagus nih dari Mister Potato. Karena Mister Potato mau nerbangin satu orang yang beruntung ke Inggris, dan tur selama 7 hari di sana, dibayarin semua. Hmm... semoga, ini kesempatan buat saya. 

Kenapa saya harus pergi kesana?
Karena saya sudah mimpi sampai segitu lengkapnya...(hihihi... mimpinya beneran, tapi ngga selengkap itu sihh...).

Tapi, kalau serius mau tahu kenapa (hmm), buat saya pergi ke Inggris itu adalah salah satu wishlist yang sejak masih kuliah pengen banget saya wujudkan. Dan belum pernah bisa saya ceklist, karena belum kesampaian. 

Kenapa saya pengen ke sana?
Pertama, karena, saya suka baca buku, dan beberapa penulis-penulis terkenal yang bukunya karyanya saya suka atau pernah saya baca, banyak yang berasal dari negeri ini. Sebut saja beberapa penulis yang karyanya mendunia Charles Dickens, Alfred Hitckcok, William Shakespear, JK Rowling,  Enyd Blyton, dan Agatha Christie.

Kedua, saya suka dengan aksen Bahasa Inggrisnya orang Inggris yang khas. Menurut saya, aksen orang Inggris itu elegan... J. Jadi, saya bakal seneng banget kalau bisa bercakap-cakap langsung sama orang Inggris sana. 

Hal lainnya adalah, karenaaaa, saya pengen bisa jalan-jalan di tempat-tempat yang menjadi landmark negara Inggris, khususnya yang berada di London.

Terus, meski saya ngga suka bola, tapi ngga bisa dipungkiri lagi, kalau olahraga bola di Inggris itu melahirkan banyak bintang yang mendunia juga. Jadi, saya pengen ngintip tuh, stadion klub-klub bola di Inggris.
Ini habis mimpiin Inggris... :D


Itulah kenapaaa, saya harus pergi ke Inggris.
Semoga bisa diwujudkan melalui Mister Potato yaa.... Colek dulu Mister Potatonya :)



Sumber Gambar:
twicsy.com
travelwithkat.com
london.wikia.com
www.toursandevents.com
travel.allwomenstalk.com 
www.the-magician.co.uk 

23 Mei 2014

Play Dough Time!

Tau kan mainan lilin atau pastisin? Iya, mainan yang berbentuk adonan elastis yang bisa dibentuk-bentuk sesuka hati.

Dengan mainan ini, kita dan anak-anak bisa bereksplorasi membuat bermacam-macam bentuk dari mulai binatang, bangunan, ataupun bentuk-bentuk makanan. Mainan ini biasanya juga jadi ajang permainan pura-pura. Mainan restoran-restoran-an, mainan masak-masakan, chef-chef-an. Hihi, apa aja yang berbau masak-memasak. Karena gampang banget membentuk beraneka macam makanan dari plastisin ini.

Nah, semakin kesini, semakin disadari kalau bahan dasar plastisin itu cukup bahaya juga ya bagi anak. Yang namanya anak kecil, kan bisa aja ngga sengaja masuk ke mulut. Atau sehabis memegang plastisin, tangan masuk mulut. Karena itu, sekarang lebih aman memakai play dough. Play dough ini menggunakan bahan dasar tepung terigu yang dicampur dengan garam, air, minyak, dan pewarna makanan. Jadi cukup aman bagi anak-anak.

Mengajak anak bermain play dough ini banyak manfaatnya.

Melatih kreativitas dan imajinasi
Anak-anak bisa membentuk aapppaaa saja dengan play dough ini.

Melatih keterampilan motorik halus dan mengenalkan tekstur
Bagi anak-anak balita, cocok sekali main ini. Karena membentuk adonan ini membuat menggerakkan seluruh jari dan tangannya sehingga lebih kuat sekaligus luwes. 

Media berekspresi
Bermain dengan play dough membuat anak bisa bebas mengekspresikan apa saja yang dia pikirkan, rasakan, melalui bentuk-bentuk yang dibuatnya. Tidak ada salah atau benar ketika bermain. Yang terpenting adalah anak merasakan keasyikan dalam bermain.



Media Belajar
Belajar huruf, angka bisa lebih asyik juga lho dengan playdough. Terutama untuk anak yang modalitas belajarnya kinestetik. Di blog lain, saya temukan ada yang membimbing anaknya mengenal pulau-pulau di Indonesia menggunakan media ini. Seru, anaknya jadi lebih mudah ingat.

Seru dan mendidik  kan yaa, bermain dengan playdough...


Untuk membuat play dough sendiri di rumah, bahan dan caranya mudah sekali.
Bahan:
1 gelas  tepung terigu
1/2  gelas air
1 sdm minyak sayur
pemawarna makanan
1 gelas garam (untuk pengawet)

Cara membuatnya:
1. Campur air, garam, minyak, dan pewarna
2. Masukkan tepung terigu, lalu uleni sampai merata.
3. Supaya adonan wangi dengan disenangi anak-anak, bisa tambhkan esens atau aroma makanan
4. Uleni terus sampai adonan kalis.
5. Siap digunakan.

Happy Playing with dough !!

22 Mei 2014

Penerapan EFT / SEFT untuk Keterlambatan Bicara

Saya sedang memberdayakan keterampilan SEFT/EFT yang pernah saya pelajari.

Tadi malam, saya coba untuk mentapping masalah speech delay Hanan. Saya tapping diri sendiri dulu. Ya, saya akui ada rasa stress, frustrasi, dan ketakutan yang menghantui karena masalah keterlambatan bicara yang dialami Hanan. Saya mencoba belajar dari video. Di you tube, ada banyak yang bisa saya contoh dan aplikasikan. Salah satunya, video di bawah ini, yang kalimatnya sudah mewakili apa yang saya rasakan. Ketika melakukannya untuk putaran pertama hingga ketiga, saya sampai menangis, karena apa yang disampaikan Elisabeth dalam kalimat tappingnya adalah hal yang memang saya rasakan, dan tidak sulit untuk segera masuk (tune in) dalam emosi yang disebutkan oleh Mrs. Pasquale ini.  Saya melakukan tapping ini sebanyak 4-5 putaran. Sampai saya merasakan tidak ada lagi rasa stress, frustrasi, dan perasaan terbebani dengan masalah speech delay Hanan. Ketika perasaan itu sudah ternetralisir, berarti satu masalah in syaa Allah sudah terselesaikan.  



Lalu, yang perlu dilakukan adalah mentapping Hanan untuk masalah speech delaynya. Elizabeth mengatakan, ibu bisa menempatkan diri sebagai anak yang bermasalah itu. Misalnya saya, seolah menjadi Hanan, dan saya mentapping diri sendiri seolah Hanan yang mentapping dirinya sendiri, dengan mengeluarkan semua yang mungkin dirasakan Hanan dalam hidupnya. Kita tentu sebagai ibu, bisa merasakannya.

Seperti ini contohnya:


Di video tersebut, Elisabeth seolah menjadi ibu, yang memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan. Dan ibu tersebut memposisikan dirinya sebagai anaknya, masuk ke dalam emosi yang dirasakan anak selama hidupnya dengan masalah keterlambatannnya.
EFT ini, dilakukan beberapa putaran.

Saya mencoba menerapkan EFT seperti di atas untuk 1 putaran. Lalu saya mencoba browsing lagi di google dengan kata kunci EFT for kids with speech delay, dan menemukan link ke theamt.com. Ada salah satu contoh menarik yang bisa saya ikuti. Seorang ibu mentapping anaknya yang terlambat bicara secara rutin 2 kali sehari ketika anaknya tidur. Kalimat tappingnya kurang lebih diartikan seperti ini:
" Walaupun Karan (nama si anak) belum bicara dengan baik dan lancar, mulai sekarang Karan memilih untuk bicara dengan baik dan lancar"

Tadi malam saya mencoba melakukannya ke Hanan, dan pagi ini dia terlihat lebih cerewet dari kemarin. :D. Wallahu a'lam. Sekarang Hanan sedang tidur, saya sudah mentappingnya lagi tadi, mudah-mudahan ikhtiar ini menjadi jalan bagi Hanan untuk bisa mengembangkan keterampilan bicaranya....

What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".