12 Sep 2014

Camping Seru Bareng Anak-Anak



Bulan Desember tahun 2013 lalu, kami sekeluarga berkesempatan mengikuti kegiatan camping bersama komunitas camping Sekolah Alam Tangerang SAT. Komunitas yang kemunculannya bermula dari minat guru dan orangtua siswa SAT pada kegiatan camping di alam terbuka. Kegiatan rutin komunitas ini adalah setiap liburan semester mengadakan camping di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas, Jawa Barat. Ini adalah area perkemahan yang terletak di kaki Gunung Pangrango. Kegiatan ini sudah berlangsung rutin selama beberapa tahun, dan tahun ini adalah tahun pertama kami sekeluarga bergabung. Siapa saja yang berminat boleh ikut, bahkan kalau mengajak keluarga lain di luar keluarga Sekolah Alam Tangerang pun sangat dibolehkan.


Yang pasti, buat Zhafi dan Hanan, ini adalah kegiatan camping yang pertama kalinya. Pertama kalinya, kedua bocah itu bermalam di alam bebas. Pertama kalinya kedua bocah itu menikmati udara pegunungan dan AC alam yang super dingin di malam hari.  

Berangkat Jumat malam jam 10. Menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam, tibalah kami di bumi perkemahan Mandalawangi hari Sabtu dini hari sekitar pukul 3 pagi. Suasana gelap tanpa penerangan (karena belum dipasangi lampu) begitu memasuki area perkemahan. Namun terdengar suara desisan yang ternyata adalah suara air sungai. Memang lahan perkemahan yang kami tempati itu dekat sekali dengan sungai berbatu yang airnya mengalir deras. Kami baru bisa menikmati keindahannya pagi harinya, ketika sudah terang.

Pagi hari tiba… mata disegarkan dengan pemandangan indahnya Gunung Pangrango yang disinari cahaya matahari pagi yang masih kemerahan (sayang lupa difoto). Plus pemandangan sungai tadi. Baru beberapa keluarga saja yang datang, yaitu kami, dan dua keluarga lain.
Agak siang, mulailah ramai berdatangan keluarga-keluarga lainnya.

Hal menarik yang dilakukan selama di sana adalah main air atau mandi di sungai berbatu yang airnya bening dan dingin. Itu kegiatan favorit anak-anak pastinya. Sehari, bisa berkali-kali anak-anak bikin basah bajunya sampai kehabisan baju karena main di sungai.

Bumi perkemahan ini memiliki beberapa area perkemahan. Ada blok Komodo, blok Danau, blok Kaliandra, dan beberapa area lainnya. Blok Komodo lokasinya berbukit-bukit dan tidak rata. Dinamakan Blok Komodo karena letaknya dekat dengan replika patung komodo. Blok Danau terletak di dekat danau Mandalawangi, dengan areanya yang datar, cocok untuk camping rame-rame, sehingga bisa mengadakan game-game seru bersama. Dan blok Kaliandra, yang areanya teduh karena ditumbuhi banyak pohon Kaliandra.

Menjelang makan siang, aku ikut membantu menyiapkan makanan seperti sup dan gorengan. Ternyata selama aku berkutat di dapur umum, ayahnya mengajak Zhafi dan Hanan jalan-jalan menjelajahi kawasan perkemahan, hingga ke air terjun. Sayangnya, karena aku tidak ikut, aku ngga bisa menggambarkan pemandangan air terjun di sana.

Malam hari, hawa dingin semakin terasa. Si sulung yang alergi dingin mulai bersin-bersin hingga mengeluarkan air mata. Sementara si bungsu, dengan mengenakan jaket, celana panjang, dan kaos kaki bisa segera tidur dengan nyenyaknya tanpat bangun sekalipun.

Keesokan harinya kami berempat penasaran melihat rumah yang katanya rumah pohon. Untuk mencapainya, kami harus menyusuri jalan setapak menembusi pepohonan. Memang rumah pohon itu ada di area hutan. Sampailah kami di rumah pohon, yang rupanya adalah beberapa bangunan seperti rumah dari kayu. Ada papan nama bertuliskan "Rumah Hutan Selaras" Sepertinya dulu rumah pohon ini direncanakan untuk semacam penginapan. Tapi kemungkinan tidak laku disewa karena letaknya yang terlalu jauh di dalam hutan. 
Salah satu bangunan rumah kayu di Rumah Hutan Selaras
Danau Mandalawangi

Di sini, terdapat juga Danau Mandalawangi. Di danau itu, kita bisa berperahu. Kami berempat mencoba pengalaman berperahu dayung. Ibu, Ayah, dan Mas Zhafi yang mendayung, sementara Hanan duduk manis menikmati pemandangan sekitar danau.
Mendayung perahu, latar belakangnya area perkemahan

Menjelang makan siang, kami mulai berkemas-kemas. Setelah makan siang, kami berpamitan dengan keluarga lain dan beranjak meninggalkan bumi perkemahan…  Pengalaman mengasyikkan dan seru buat kami dan anak-anak. We’ll be back next year, in syaa Allah.


Kue Tradisional Itu Bernama Bolu Kemojo


Bolunya ngga sempet difoto, jadi bole minjem di mari :)
Beberapa waktu lalu, tetangga mengirimi saya oleh-oleh berupa makanan khas Pekanbaru, Riau. Namanya Bolu Kemojo. Jadi nambah perbendaharaan kue tradisional nusantara, yaitu bolu kemojo. Gara-gara dikirimi kue ini, jadi terinspirasi membuat tulisan di sini. Kue bolu ini dikemas dalam kotak seukuran buku novel Ahmad Fuadi…. (he, he, cuma itu yang terlintas untuk menggambarkan ukuran kemasannya).

Ada yang sudah pernah coba, atau paling tidak sudah tahu bolu kemojo itu? Saya sendiri baru sekali itu mengetahui ada makanan asli Pekanbaru bernama bolu kemojo. Padahal, dulu waktu kecil sempat juga saya tinggal selama 2 tahun di sana. Yaa… sekitar tahun 1987-1989. Dulu makanan khas dari kota itu sepertinya tidak ada yang cukup booming. Mungkin juga karena waktu itu saya masih kecil ya, masih SD kelas 1, jadi belum eksis kemana-mana sayanya. :D #sekilasinpoh

Pekanbaru pada masa itu adalah kota kecil yang baru mulai berkembang. Belum ada plaza sama sekali. Hehe, iya, saya membandingkan dengan Jakarta, karena sebelum pindah ke Pekanbaru, saya tinggal di Jakarta selama 3 tahun yang mana di sana udah mulai bermunculan plaza-plaza. #masihsekilasinpoh

Hmm... kembali ke Bolu Kemojo. Jadi, ketika saya membuka kotak kemasan bolu Itu, saya mendapati kue yang lebih mirip kue bantat. Padat. Ternyata memang kue ini tdak  memakai bahan tambahan apapun seperti pengembang atau pelembut. Bahan-bahan kue ini hanya tepung terigu, santan, telur, margarine, gula, dan vanili.   

Tetapi walaupun seperti kue bantat, rasanya jangan ditanya. Enak, legit, yummy lah pokoknya….
Kue ini populer diperjualbelikan secara komersil mulai tahun 1998. Awalnya dibuat hanya untuk konsumsi keluarga, tapi lama kelamaan, kue ini menjadi oleh-oleh khas Pekanbaru. Nama kemojo artinya kamboja, berasal dari bentuk kue ini yang umumnya berbentuk bunga kemboja. Ya… berarti kalau cetakan bolu ini pakai bentuk lain, silakan diganti saja namanya yaa…

Untuk resepnya, saya ngga tulis di sini, karena saya juga belum pernah bikin. Jadi, maaf ni… monggo googling saja ya :P.

What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".