25 Des 2013

Suvenir Akhir Tahun dari Monas


Si Sulungku  udah libur semester. Dan ibunya ini pun bingung mau kasi kegiatan apa aja ya selama 3 minggu ini. Yangtinya punya ide, diajak naik sado di kawasan Monas. Yaa, sebenernya udah beberapa kali Sulungku ini naik sepupunya sado, Mas Andong yang tinggal di Jogja. Jadi, tujuan terselubung ngajak naik sado mungkin karena Yangtinya penasaran naik kereta berkuda itu di tengah kota metropolitan Jakarta, sekaligus mem-pernah-kan Si Bungsu. Jadi, ibunya bujuk si Sulung, Mas... kamu bisa jadi gurunya Adek. J

Dengan penuh kepercayaan diri dan harapan, kami berempat, Yangti, Ibu, Mas, dan Adek berangkat ke Monas naik taksi. Sesampainya di sana... ada agenda terselubung lainnya. Ibu pengen ajak si Mas naik ke puncak Monas, yang manaaa Ibu sendiri seumur-umur belum pernah!

Tapii apa daya... cita-cita nan mulia harus pupus dan kandas. Setelah mengitari pinggiran Monas untuk sampai di pintu masuk, seorang Bapak Petugas menanyakan keperluan kami. Yaa.. anehnya si Bapak, jelas-jelas kami ke sini mau masuk ke dalam tubuh si Monas. Tapi Bapak itu dengan berwibawanya bilang kalau hari itu sedang ada jadwal pemadaman listrik dari PLN. Whatt? Dan ternyata sedang ada renovasi untuk bagian liftnya menuju puncak Monas, yang masih berlangsung sampai tanggal 31 Desember.

Okey... lupakan kami yang tinggal di Jakarta. Tapi demi melihat segerombolan anak SMP yang ada di sana dan dari percakapan antar mereka kelihatannya dari luar kota Jakarta, mungkin Sukabumi atau semacamnya (semoga tidak lebih jauh dari itu), tentunya saya ikut berempati kepada mereka. Jauh-jauh datang menembus jalanan Jakarta yang terbilang ‘tidak ramah’ karena kemacetannya, tentunya bukan hal yang menyenangkan. Dan mereka harus menerima kenyataan kalau mereka ngga bisa masuk ke dalam Monas. Semoga mereka menemukan tujuan wisata lain.

So... kami memutuskan langsung naik sado. Tapi sebelumnya, ibu ingin kasih pengalaman naik otopet untuk Si Sulung. Iya, otopet yang banyak disewakan di sekitar lapangan Monas itu. Yangti tadinya khawatir banget Si Mas ngga bisa jaga keseimbangan, jadi menyuruh Ibunya untuk berboncengan. Eh... belum sempat Ibunya naik... Si Sulungku itu sudah meluncur dengan cepatnya... Tinggal mulut ini tidak bisa ditahan untuk teriak, “Awaass pelan-pelan” sambil jantung berdeburan karena khawatir. Tapi demi melihat Si Sulung semakin asik dan santai mengendarai otopet, sepertinya ngga ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Ada satu peristiwa yang aku amati di sana. Di dalam lapangan Monas tersebut, berdiri tenda-tenda putih. Tampaknya seperti sehabis ada acara bazar atau pameran. Acara itu sudah selesai, tapi tenda-tenda itu masih banyak terpasang di sana. Dan di sekelilingnya, ada banyak yang ‘latah’ ikut-ikutan ‘pasang tenda’. Tenda terpal yang di sambung ke gerobak khas pedagang kaki lima. Ya, mereka para pencari rezeki yang mengandalkan hidup dari berdagang kaki lima tersebut seolah mendapatkan momentnya untuk berjualan di dalam lapangan Monas. Tidak lama, saya baru menyadari... truk-truk yang berdatangan dari tadi adalah truk milik Sat Pol PP. Bisa ditebak apa yang terjadi?

Dilematis yaa, di satu sisi kasihan dengan para pedagang kaki lima itu, namun di sisi lain, kalau mereka dibiarkan berjualan dengan bebas tentu akan mengganggu ketertiban dan keindahan kawasan itu.

Anyway, setelah waktu bermain otopet habis, kami berjalan ke arah lapangan parkir sambil celingak celinguk mencari kemana gerangan para kereta berkuda itu. Kok ngga menemukan satu lembar surai kudanya sekalipun.

Akhirnya, kami bertanya kepada seorang ibu pedagang kaki lima, yang kemudian menjawab dengan logat kental Madura (yang belakangan kusadari beberapa pedagang dan pencari rezeki di kawasan itu hampir semuanya berbicara dengan logat Madura). Menurut Bo Abo yang berjualan minuman dingin itu, belum lama ini Sado sudah ngga diizinkan lagi beroperasi di hari kerja. Hanya di hari Sabtu dan Minggu aja. Oh...Monas...

Kami senyum-senyum simpul tidak berhasil mewujudkan kedua harapan kami hari itu, yaitu naik ke puncak Monas dan naik Sado di seputaran Monas. Tapi... ada suvenir yang kami bawa pulang, sekedar mengingatkan bahwa pada bulan terakhir di tahun 2013 ini, kami sempat jenguk Monas sebentar, walau hanya melihat saja. Foto di Monas...



20 Des 2013

Rangkuman School of Co Parenting SCOPE) #2: Generasi Aqil Baligh

Rangkuman dari School of Parenting (Scope) yang diadakan oleh Sekolah Alam Tangerang (SAT) untuk wali murid SD kelas 1 SAT. Scope dilaksanakan Minggu tanggal 27 Oktober 2013, dengan pembicara konsultan pendidikan Bapak Adriano Rusfi (Pak Aad).

Generasi Aqil Baligh: Ciri, Karakter, Kompetensi, dan Manfaat

Kenapa Harus Aqil Baligh?
Ada ungkapan yang pernah diucapkan Bung Karno, yaitu:
“Beri aku 10 pemuda dan akan kuubah dunia”
Tapi tahukah jika bukan pemuda, tapi remaja yang disodorkan, mungkin quotenya akan berubah menjadi:
Beri aku 1 remaja, dan pusinglah aku dibuatnya.” Hehe...

Beda pemuda dengan remaja:
Pemuda: sudah matang secara fisik dan seksual, juga memiliki pemikiran yang matang, siap mengambil peran dan tanggung jawab, sudah merencanakan kehidupannya, dan sudah mulai bisa mandiri secara finansial.
Remaja: matang secara fisik, tapi masih belum punya rasa tanggung jawab, belum bisa memecahkan masalah atau mengambil keputusan, dan apalagi, masih sangat tergantung secara finansial kepada orangtua, bahkan ada yang sampai menyulitkan orangtuanya.

Ironis memang, tapi itulah fenomena yang muncul akhir-akhir ini dengan kehadiran remaja. (seperti yang sudah disampaikan pada materi SCOPE sebelumnya “Remaja: Dilema dan Petaka”).

Jadi, kenapa harus Aqil Baligh?
1.       Aqil dan Baligh adalah 2 sisi dari 1 mata uang
2.       Keduanya saling melengkapi
3.       Keduanya adalah cerminan keseimbangan antara akal dan nafsu
4.       Keduanya adalah kombinasi dari instink dan nurani
5.       Baligh sebagai ‘gas’ dan Aqil sebagai ‘rem’
6.       Aqil dan Baligh menandakan kematangan paripurna
7.       Karena manusia diciptakan mulia, lebih tinggi dari malaikat ataupun hewan.

Problem yang dihadapi kaum remaja, yaitu kelompok usia yang sudah baligh tapi belum aqil adalah, bisa melakukan tapi tidak bisa menanggung resikonya, atau bertanggung jawab atas konsekuensinya. Karena, mereka ini sudah terbit nafsunya, sudah mulai muncul gairah seksualnya, dan mungkin sudah meletup-letup ambisinya, karena sudah mulai mencapai tahapan perkembangan seksual yang menuju matang, tapi belum terbentuk akalnya, moralnya, kemampuan finansialnya, dan spiritualnya. Misalnya, saja yang paling memprihatinkan adalah terjadinya perilaku seks bebas atau zina di usia dini. Contoh lain adalah kasus tawuran antar pelajar, kasus kecelakaan seperti yang dialami Dul alias AQJ, anak dari pasangan musisi Ahmad Dhani dan Maia.

Tentang zina sendiri, jangankan remaja, orang yang sudah dewasa pun bisa tergelincir ke dalam perbuatan ini. Karena Zina tidak bisa diatasi hanya dengan iman, tapi dengan menjauhinya sedapat mungkin. Tidak ayat yang memerintahkan “jangan berzina”, melainkan, “jangan kau dekati zina”. Karena zina terjadi akibat adanya kesempatan pada ruang dan waktu yang tepat, dimana saat itu bahkan iman pun sulit bersaing dengan nafsu yang memang muncul secara alamiah.

Contoh kasus: Seorang guru ‘baik-baik’ kemudian menggauli siswinya yang juga tergolong perempuan ‘baik-baik’.

Dan zina sangat dekat dengan perilaku bunuh-membunuh. Jika situasi sudah terjepit, tak jarang zina berakhir pada kasus bunuh diri, bunuh pasangan zina, atau bunuh janin. Walaupun, ada juga yang pada akhirnya bisa ‘menata’ kembali kehidupan yang lebih baik.

Baligh harus diimbangi dengan Aqil. Jika tidak, maka yang muncul adalah petaka seperti yang dicontohkan di atas. Begitu juga sebaliknya, Aqil harus diimbangi dengan baligh. Jika tidak, maka tidak ada nafsu, tidak ada ambisi untuk maju dan membangun, instink untuk berjuang, dan cita-cita. Karena manusia bukan lah malaikat.

Manusia diciptakan mulia karena akal dan nafsunya. Karena jalan dosa itu perlu ada. Kita berpahala jika kita bisa menahan atau mengendalikan/mengelola diri dari dosa. Pahala disebabkan karena kita tidak melakukan dosa, sebagaimana pengertian dari hukum haram adalah jika dilakukan berdosa dan jika tidak dilakukan mendapat pahala.

Konsep itu bukan berarti kita boleh berbuat salah sama sekali. Berbuatlah salah tapi bukan berbuat dosa. Silakan melanggar, karena salah dan melanggar kaidah umum itu bagian dari terbentuknya kreativitas, tergantung hal apa yang dilanggar.
Kreativitas itu adalah jalan dosa yang dikelola dengan baik. Kreatif, bisa diartikan dengan bagaimana tujuan bisa tercapai tanpa berbuat dosa.

Tantangan Islam adalah melahirkan generasi kreatif. Karena baik saja tidak cukup, harus beda dan kreatif. Banggalah dengan kemanusiaan kita, karena disitulah letak kemuliaannya. Dimilikinya nafsu untuk berbuat, dan akal untuk mengarahkan apa yang akan dibuatnya dan bagaimana mencapainya.

Syari’ah dan Aqil Baligh
1.       Syari’ah adalah taklif atau beban. Dibutuhkan kemampuan untuk melakukannya.
2.       Syari’ah adalah kombinasi dan keseimbangan antara aturan dan kebijaksanaan
3.       Syari’ah adalah ajaran tentang bagaimana aqil mengelola baligh
4.       Agar ada syari’at di satu sisi, dan ada akal sehat dan nurani di sisi lain
5.       Agar seimbang antara aqil dan baligh
Ya, syariah memang beban, tapi jika aqil terbentuk akan muncul nilai dan pemikiran bahwa, “Allah tidak akan membebankan sesuatu kepada manusia kecuali sesuai dengan kemampuannya.”

Dasar dari munculnya syari’ah adalah bentuk untuk mencintai Allah. Janganlah menjadi hamba shalat, janganlah menjadi hamba puasa, atau hamba masjidil haram. Jadilah hamba Allah, yang dengan cinta kita padaNya kita bersedia untuk dibebankan kewajiban sholat, puasa, naik haji, dan sebagainya.

Dasar dari hukum syari’ah BUKAN MELAWAN hawa nafsu, tapi MENGENDALIKAN/MENGELOLA hawa nafsu.

Tentang fatwa yang dikeluarkan dari lembaga seperti MUI, tentang syar’i atau tidaknya sesuatu, kadangkala bisa menyesatkan. Fatwa tertinggi adalah hati. Karena hakikatnya, kebaikan adalah , apa yang membuat hati tenteram ketika melakukannya, dan keburukan adalah apa-apa yang ketika terbetik dalam hati, tapi tidak ingin diketahui orang lain.

Tantangan Masa Depan
1.       Akan banyak informasi yang membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan secara akurat. Pengambilan keputusan membutuhkan kemampuan untuk membedakan dan menganalisis 4 hal:
-          Apakah penyebabnya
-          Apakah pemicunya
-          Apakah faktor pendukungnya,
-          Apa akibatnya
2.       Akan banyak tantangan moral yang membutuhkan pengendalian nafsu.
3.       Sebuah era penuh kompetisi yang membutuhkan kematangan
Usia SD adalah usia forming, bukan performing.
4.       Sebuah masa pengembangan IPTEK yang menghajatkan kualitas SDM
5.       Era kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual

Empat fungsi otak:
1.       Gudang (tempat penyimpanan informasi)
2.       Perpustakaan (sumber referensi yang terorganisasi dengan rapih)
3.       Laboratorium (tempat bereksperimen dengan segala sumber informasi yang ada)
4.       Production House (tempat mengkreasi produk, ide, gagasan)

Pengertian
Aqil
Dewasa secara akal.
Akal adalah pertautan antara fikiran dan hati, yang menghasilkan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kemampuan berpikir, dan kreativitas.
Baligh
Dewasa secara fisik.
Kematangan seks primer dan sekunder
Berkembangnya naluri dan dorongan primitif
Tempat munculnya instink kehidupan (eros) dan instink kematian (tanathos) – nyali vs keberanian


DISKUSI
1.       Tentang kesulitan konsentrasi dan fokus menerima pelajaran pada anak usia SD.
Anak usia SD memang masanya belum bisa fokus atau konsentrasi dalam waktu yang lama. Dan satu hal yang perlu diingat, perkembangan manusia belum mencapai klimaksnya jika masih usia SD, sehingga sangat mungkin nanti bisa berubah dan diubah.

2.       Tentang apakah parameter aqil?
Aqil dapat dikenali dengan 3 ciri:
a.       Mampu bertanggung jawab
Dapat dilatih dengan cara, memberikan tanggung jawab secara bertahap, dimulai dari tugas kecil, lalu serangkaian tugas atau satu set pekerjaan. Misal, “tolong jaga adik, agar adik tetap aman dan nyaman sampai ayah bunda pulang.”
b.      Mampu mandiri, baik secara self help, maupun finansial
Anak dapat dilatih mencari uang sendiri dengan cara memberikannya tugas diluar tugas rutin/hariannya, dan berikan imbalan berupa uang.
c.       Mampu mengambil keputusan dengan akurat (atau mendekati akurat)
Latih anak untuk menentukan atau keputusan-keputusan dalam keluarga, misal: kakak mau menu apa buat besok. Atau kita mau pergi jalan-jalan ke mana hari ini? Bisa kita sempitkan pilihan dan biarkan anak yang menentukan. Atau anak yang menyodorkan pilihan, dan orangtua yang memilih.

               
3.       Tentang hubungan kakak adik sebagai partner belajar dalam kehidupan
Didik anak pertama sebaik mungkin, agar si sulung mampu mendidik dan mengajari adik-adiknya. Karena kakak dan adik adalah partner belajar paling pas untuk belajar tentang kehidupan. Jika mereka bertengkar, itu adalah proses belajar mereka yang unik. Dari pertengkaran kakak adik (sepanjang itu wajar), masing-masing belajar tentang menghadapi kehidupan.

4.       Tentang saudara sekandung yang berebut warisan hingga mengalami gangguan kejiwaan
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kejiwaan atau psikosis. Dalam hal ini, salah satunya bisa disebabkan karena belum tuntasnya tahapan perkembangan sebelumnya. Pembentukan individuasi, keakuan, egosentrisme, yang seharusnya muncul dan dikembangkan di usia SD harus dituntaskan di masa itu. Jika ditekan, atau tidak selesai, akan menjadi ‘hutang’ dan akan muncul di tahapan usia yang lebih tua, dan efeknya sangat buruk.

5.       Tentang kecepatan anak yang berbeda, dan bagaimana guru dan orangtua menyikapinya
Setiap anak punya gaya kecepatan yang berbeda. Ada yang bertipe sprinter, ada yang bertipe marathon, ada yang berubah antara sprint dan marathon. Dalam menyikapinya, disesuaikan dengan gaya kecepatan anak. Dari sekolah sendiri, di siasati dengan sistem sentra, dan menggabungkan anak-anak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

18 Des 2013

Resensi 99 Cahaya di Langit Eropa

Sama sekali ngga ada niat mau beli buku ini, tadinya. Well, sempat melirik demi melihat kata Eropa. Awalnya aku ngga mau beli karena keterbatasan budget. Tapi sewaktu akan membayar buku Rantau 1 Muara, dan melihat buku itu di meja kasir—yang kelihatannya lagi gencar dipromosikan bersamaan dengan sedang tayangnya film berjudul sama di bioskop--, saya ngga bisa menahan diri untuk membelinya. Bulu roma merinding, mungkin karena saya merasa buku ini mewakili impian saya jalan-jalan ke Eropa. Ternyata bukan sekedar tentang jalan-jalan ke Eropa yang didapat, tapi pelajaran sejarah yang enak dibaca. Sejarah yang makin membukakan mata saya tentang Islam yang rahmatan lil 'alamin.


Review saya tentang buku ini bisa dilihat di Booworm's Shelf

8 Des 2013

Jujur Itu Sederhana

Pagi ini, Si Bungsu tertarik dengan keramaian suara lagu anak-anak di pasar. Semakin tertarik ketika tahu suara lagu itu berasal dari wahana kereta-keretaan yang digelar setiap Minggu pagi di area pasar dekat rumah kami. Si kecil menarik-narik tangan saya ke sana, mengajak untuk melihat. Iya, hehe.. melihat. Karena dia tidak tertarik untuk menaiki wahana itu. Dia hanya suka melihat dan mendengarkan lagu-lagunya, sambil sesekali berjoget dan bertepuk tangan. Awalnya, saya hanya melihat pemandangan itu sebagai pemandangan biasa. Tapi... fokus saya kemudian tertuju pada abang-abang yang memiliki wahana itu, yang mengendalikan jalan dan berhentinya si kereta, yang memperhatikan ‘keselamatan penumpang-penumpang kecilnya’ dengan memakaikan sabuk pengaman sederhana, dan yang menerima uang-uang receh 2000an sebagai pengganti jasa hiburan kereta mini itu.

Di zaman sekarang ini, terutama di negara ini, saat semakin banyak orang mencari uang dengan cara yang aneh, tidak masuk akal, bahkan memakan jatah orang lain seperti mengkorupsi, bagi saya cara si abang-abang ini jauh lebih masuk akal, lebih lazim, dan lebih jujur. Si abang-abang ini tentu tidak bisa mengharapkan mendapat uang lebih dari Rp 2,000 setiap anaknya, paling banyak Rp 5,000 atau Rp 10,000. Itu kalau si anak mungkin ditinggal kelamaan ibunya ke pasar saking asiknya belanja :P.
Tapi itulah cara yang dipilih si Abang-abang ini untuk menjemput rezekinya. Tidak dengan cara lain yang tidak jujur.

Di kesempatan itu juga, saya melihat moment yang dalam pikiran saya, itu adalah peluang terjadinya kejujuran atau ketidakjujuran. Seorang bapak yang menitipkan anaknya di kereta-keretaan itu, tidak punya uang kecil. Ketika akan membayar dengan selembar uang 50 ribuan --karena sepertinya hanya uang itu yang dibawanya-- dan si Abang tidak punya kembalian, si Bapak minta waktu untuk mencari uang kecil, tentunya dengan membawa anaknya tadi. Saya rasa, bisa saja si Bapak itu kemudian tidak kembali untuk memberikan uang jasa kepada si Abang. Tapi.. si Abang toh percaya.... dan si Bapak memang kembali.


Kala itu... dalam peristiwa sederhana itu, saya bersyukur, masih banyak kejujuran-kejujuran kecil yang bisa saya temui di sekitar saya. Seringkali saya selalu terfokus pada ketidakjujuran orang lain (baca:koruptor), dan melupakan bahwa di sekitar saya masih ada hal baik dan positif yang bisa diapresiasi. Semoga dari apresiasi-apresiasi positif itu bisa berkembang menjadi pikiran dan energi  positif di setiap kehidupan. 

4 Des 2013

#lessonoftheday

Ketika anak melakukan perbuatan yang dianggap mengecewakan diri, tanyakan dulu apakah diri ini melakukan hal yang sama kepada orangtua. #lessonoftheday

Kenangan Indah Masa Kecil

Mengingat-ingat masa kecil... ada beberapa pengalaman indah yang cukup berkesan bersama Bapak dan Ibu. 

Waktu kecil, saya paling seneng ketika makan malam, bapak atau ibu menawari saya duduk di tengah tengah mereka. Kursi makan Bapak dan Ibu didempetkan, lalu saya duduk di antara mereka. Rasanya menyenangkan sekali. Kalau diingat-ingat dan dipikir-pikir, apa ya yang bikin saya segitu senang dan berkesannya pengalaman itu. Saya baru dapat jawabannya setelah saya dewasa. Setelah saya belajar di parent class yang saya ikuti di sekolah Zhafi. Ada satu quote yang saya ingat dari salah seorang pembicara, “hadiah terindah bagi anak adalah hubungan yang mesra dan kompak antara Ayah dan Ibu”. Dan quote yang lain lagi, “sentuhan bicara 1000 kali lebih banyak dari pada kata-kata ‘Mama sayang kamu’”.
Beberapa minggu terakhir ini, kalau kami jalan berempat (Ayah, Ibu, Mas Zhafi, Hanan), si kecil sering minta jalan digandeng ayah dan ibu. Dia berada di tengah-tengah. Saya berpikir... mungkin... apa yang dia rasakan sama dengan yang saya rasakan dulu ketika di meja makan (saat kecil dulu).

Pengalaman lainnya,
Saya selalu senang mengingat pengalaman waktu kecil ketika ibu membuat kue-kue kering. Saya girang ketika dipersilakan mencetak kue-kue itu dengan cetakan yang lucu-lucu, menghiasnya dengan pasta coklat di atasnya. Saya tidak ingat apakah ibu marah atau tidak dengan hasil cetakan kue saya yang belepotan. Karena pengalaman memasak bersama itu sangat menyenangkan.

Hal lain yang saya ingat, adalah serunya belanja bersama ibu sepulang sekolah. Beberapa kali seminggu, sepulang dari menjemput saya dan adik dari sekolah, saya diajak ke supermarket dan berbelanja. Kenangan tentang berbelanja itu kadang-kadang bikin kangen Ibu, terutama ketika jauh :)

28 Nov 2013

The Fun At The Bento Class

Hari ini seru juga. Ikutan kelas bento bareng pengusaha cake decorating, bunda Peni Respati. Baru kali ini ikutan belajar masak bareng. Seru... sama ibu-ibu yang berprofesi tetap sebagai ‘pengantar anak sekolah’ hihi...

Bento class kali ini simple aja. Sebenernya ngga susah, ngga perlu bahan yang mahal. Walaupun banyak juga bento dibikin lebih menarik dengan alat dan bahan yang lumayan mahal harganya. Tapi prinsipnya sih, apa yang kita punya, bisa dikreasikan untuk bento anak. Tidak perlu pake acara mendesain, membuat list bahan dan alat, memasak yang heboh. Kalau berpikir seperti itu, memasak bento bisa jadi pekerjaan berat bagi ibu yang tidak biasa.

Walau hasilnya sederhana, tapi... ilmu dan prinsip membuat bento ini, sangat bermanfaat. Pesannya, supaya bekal anak lebih menarik dan anak pun tertarik untuk memakan menu yang biasanya tidak disukai anak, seperti sayur atau buah.


20 Nov 2013

SEFTing Sariawan Si Ayah

Sepulang dari kantor, suami mengeluh bibirnya perih karena sariawan. Sedikit saja bibirnya tersenggol atau digerakkan, rasa perihnya menyerang. Saya tawarkan untuk membantu mengurangi (syukur-syukur menghilangkan) rasa sakit dan perihnya dengan menggunakan tehnik SEFT.

Setelah mengambil posisi nyaman, saya memulai terapi dengan menyampaikan bahwa segala kesembuhan penyakit hanya dari Allah, saya hanya perantara. Saya minta suami memberi rating rasa perih antara 1 (tidak sakit/perih) sampai dengan 10 (sakit/ perih sekali). Suami memberi rating 9 untuk rasa perihnya.

Setelah men SEFT-ing hingga 4 putaran, alhamdulillah, secara bertahap rasa perihnya berkurang dari 8,5 lalu 5, lalu 2, hingga akhirnya 0 atau hilang rasa sakitnya. Sehingga bibirnya yang tadi tersenggol sedikit terasa sakit, sekarang bisa bebas digerakkan lagi dan mengunyah makanan.

Subhanallah... bersyukur sekaligus takjub....
Alhamdulillah ikut training SEFT kemarin, ada manfaatnya buat keluarga ...

12 Nov 2013

Kekuatan Berteman Dengan Orang-Orang Positif

Seringnya kumpul dan nongkrong sama ibu-ibu sesama orangtua di SAT, itu selalu menyenangkan. Suka salut dengan semangat mereka, yang walaupun ngga bekerja fulltime atau ngantor, mereka malah bikin kantor sendiri di rumah.

Di balik statusnya sebagai ibu rumah tangga, mereka punya peran-peran lain yang juga istimewa selain tugas utama dan mulia mereka mengurus rumah tangga dan keluarga. Ada yang distributor frozen food, ada yang juragan sprei, ada yang punya bisnis cake decorating, ada yang punya bisnis busana muslim yang sudah punya nama, ada juga yang punya sekolah menggambar.

Belum menghitung yang dosen, guru, pemilik sekolah, dan lain sebagainya. Hemm.... harus segera mengikuti jejak kreativitas mereka nih, tapi dengan caraku sendiri tentunya. (amiiinnn, teriak dalam hati semoga tercapai). Bersyukur berada di tengah mereka, selalu dikelilingi orang-orang dengan aura positif. ^_^

Bulan Penuh Siraman Ilmu

Dalam satu bulan ini, alhamdulillah dimampukan untuk mengikuti beberapa forum untuk menambah ilmu, terutama dalam hal pengembangan diri.

Tanggal 27 Oktober 2013 lalu, mengikuti School of Co Parenting (SCOPE) yang diadakan Sekolah Alam Tangerang (SAT). SCOPE ini diwajibkan oleh SAT untuk orangtua siswa kelas 1 SD. Berhubung, Zhafi si sulung kelas 1, ya ‘terpaksa’ datang. Tapi keterpaksaan ini in syaa Allah ngga sia-sia. Malah bersyukur banget bisa dateng, karena bisa menambah wawasan dalam memahami anak, sehingga kita bisa lebih berhati-hati ketika mengasuh dan mendidik anak. SCOPE ini dibawakan oleh seorang konsultan pendidikan Pak Adriano Rusfi (Pak Aad). Tentang event ini, akan saya ceritakan dalam postingan tersendiri.

Tanggal 2-3 November 2013, dimudahkan dan dimampukan mengikuti Training SEFT. Ini training paling keren yang pernah saya ikuti. Training ini, walau bagi banyak orang (termasuk saya sendiri waktu belum ikut) terasa mahal biayanya, tapiiii... dibandingin dengan manfaat yang didapet alhamdulillah, itu biaya amat sangat tergantikan, alias ngga merasa rugi karena ilmunya yang praktis dan berguna sangat. Karena ilmu yang didapet disini, bisa dimanfaatkan untuk kesehatan dan penyembuhan, buat kebahagiaan pribadi dan keluarga, buat kesuksesan karir atau bisnis, dan buat kehidupan yang lebih bermanfaat. Dan saya pun udah merasakan manfaatnya dalam hal penyembuhan beberapa penyakit, dan kebahagiaan pribadi dan keluarga, walau baru 1 minggu yang lalu ikut training. Dan senengnya lagi, satu kali bayar training itu, bisa ikut lagi alias mengulang lagi gratis selama 3 tahun. Kenapa seneng disuruh ngulang? Ya pertama, karena yang namanya ikut training atau belajar itu, kalau baru 1 kali ikut, paling hanya 10 % -15% yang nyangkut. Ketika mengulang, persentasi materi yang nyangkut di otak dan hati bisa bertambah jadi 20% persen. Dan mengulang lagi, berarti nambah lagi yang nyantol, sampee in sya Allah ngelotok. Kedua, ya karena tidak perlu bayar lagi untuk mengulang. Nanti akan saya posting kesan dan beberapa catatan saya waktu mengikuti training ini.

Tanggal 5 November, waktu datang ke pameran buku di Senayan, secara kebetulan bisa ikut mendengarkan Ust. Felix Siauw berbicara tentang How To Master The Habit. Ini bukan ilmu baru sebenarnya, tapi bermanfaat untuk mengingatkan kembali tentang membentuk kebiasaan baik. Dan lagi, ketika disampaikan oleh beliau, terasa beda dan tetep saja manggut-manggut tanda excited. And that forum was free, alhamdulillah.

Tanggal 9 November, alhamdulillahh lagi... bisa dapet ilmu dari Abah Ikhsan Baihaqi, di forum Program Disiplin Anak (PDA). Program ini  berupa training 1 hari untuk orang tua atau pendidik dalam hal mendisiplinkan anak tanpa emosi. Ini juga forum ilmu yang keren sangat. Pertama ilmunya praktis dan berguna, terutama bagi anak yang tantrum, rewel, lelet di pagi hari, males bangun pagi, tukang jajan, dan sebagainya. Ini juga punya sistem yang sama dengan training SEFT. Bisa mengulang tanpa bayar lagi, dengan menunjukkan sertifikat.

Saya bukan penggila training motivasi atau training pengembangan diri. Pertama, karena namanya juga training, biayanya pasti lumayan besar. Paling tidak minimal 100 ribu sampai jutaan. Kalau masih 100 ribuan mungkin masih mampu, tapi juga ngga tiap minggu kali yah. Namanya emak-emak, mikir juga kalau tiap minggu keluar 100 ribu buat training, nanti kapan makan daging? Hehe. Kalau bukan karena ‘dipaksa’ atau ‘diceburin’, mungkin saya pikir 1000 kali untuk ikut training. Kedua, dari segi waktu, lumayan ya.... kalo ngga ikut training bisa jalan-jalan sama anak-anak, atau melsayakukan hobi.Tapi alhamdulllah, kemarin ‘dipaksa’, alhamdulillah kemarin ‘diceburin’, rezeki tetap saja ada, waktu bisa diatur, mungkin karena niatnya menuntut ilmu karena memang merasa butuh dan pingin memperbaiki diri, untuk lebih banyak menebar manfaat, paling tidak buat keluarga dan orang-orang sekitar.

Lucunya, ketika mengikuti training itu dalam 3 minggu berturut-turut, antara 1 trainer dengan trainer lain kadang memberikan kutipan atau pesan yang saling berkaitan.


In sya Allah yah...mudah-mudahan dengan diberikannya kesempatan menimba ilmu di berbagai forum ini, mudah-mudahan dari investasi waktu dan biaya ini, bisa mempertebal kemampuan diri ketika berhadapan dengan tantangan hidup dalam pribadi, keluarga dan masyarakat. 

11 Nov 2013

SEFTing Asisten Rumah Tangga yang Seminggu Ngga Bisa Kerja

Setelah mengikuti Training SEFT, keesokan harinya saya tampaknya harus langsung praktek. Berkunjung ke rumah ibu, melihat beliau sibuk dengan pekerjaan dapur membuat saya bertanya ada apa dengan pembantu, kok tidak kelihatan. Ternyata sedang diserang nyeri yang hebat di bagian perutnya. Dan nyeri itu sudah berlangsung selama 3 hari.

Singkat cerita, pagi itu saya bantu dengan SEFTing 3 putaran, rasa sakitnya berkurang dari 9 menjadi 5. Lalu saya tinggalkan dulu. beberapa jam kemudian saya bantu lagi dengan SEFTing 2 putaran, alhamdulillah rasa sakitnya berkurang hingga 1. Hanya masih tersisa rasa lemas. Sore harinya,dia sudah bisa keluar dari kamarnya dan sedang duduk-duduk di depan setelah membersihkan halamanman. Saya tanyakan ke Teh Eneng (namanya), bagaiman sakitnya, apa masih terasa. Alhamdulillah, dia sampaikan kalau sakitnya sudah tidak terasa lagi.

Sampai beberapa hari berikutnya, saya masih sering menananyakan kabar Teh Eneng melalui ibu. Menurut Ibu, kondisinya sudah biasa dan normal kembali, dan bisa bekerja seperti biasa.

Hmm... antara bersyukur, lagi-lagi aku diberi kesempatan membantu orang lain meringankan dan alhamdulillah menyembuhkan orang lain karena Allah...
Tapi juga ada perasaan takjub. Bismillahh... Bismillahh... semoga melalui ilmu SEFT ini bisa jadi salah satu jalanku untuk bermanfaat buat orang lain...

Aamiin...

Resensi Buku: Ayah Edy Punya Cerita

Cerita-Cerita di Balik Perilaku ‘Ajaib’ Anak

Judul Buku      : Ayah Edy Punya Cerita
Penulis             : Ayah Edy
Penerbit           : Nourabooks
Harga              : Rp 47.000
Tebal               : 290 halaman

Ayah Edy dikenal sebagai konsultan di bidang parenting atau pembinaan keluarga dan pengasuhan anak. Mengusung visi Indonesia Kuat dari Rumah (Indonesia Strong From Home), Ayah Edy ingin menciptakan generasi penerus bangsa indonesia yang tangguh dan kuat. Untuk mencapai misinya, Ayah Edy banyak menyebarkan pemikiran dan pengetahuannya tentang bagaimana membina keluarga yang sehat, dan bagaimana menjadi orangtua yang bisa membantu anak mengembangkan seluruh potensinya, dengan menjadi pembicara di seminar, radio, televisi, maupun menulis buku.

Salah satu buku yang baru terbit adalah, Ayah Edy Punya Cerita. Buku ini berisi kumpulan cerita tentang dunia pendidikan anak dan pengasuhan keluarga di Indonesia dan di beberapa tempat di dunia. Terbagi dalam 2 bagian, yaitu bagian “Pengasuhan” adalah cerita seputar pengasuhan di rumah atau keluarga, dan bagian “Pendidikan”, yang banyak menceritakan tentang dunia pendidikan yang diselenggarakan di institusi bernama sekolah.

Dalam bagian tentang pengasuhan, Ayah Edy memaparkan beberapa cerita dan kasus tentang anak-anak yang bermasalah karena pengasuhan orangtua yang  kurang tepat. Dalam salah satu ceritanya yang berjudul “Kisah Cynthia”, diceritakan seorang anak yang hingga usia 3 tahun tidak bisa bicara dan tidak berminat melakukan apapun, kecuali hanya bermain air sabun sendirian. Ternyata, permasalahannya terletak pada pengasuhan orangtua yang terlalu protektif, hingga kemudian Cynthia merasa malas melakukan apapun karena selalu diawasi dan dilarang orangtuanya. Dalam cerita lainnya, Ayah Edy ingin menyampaikan pesan, bahwa setiap anak yang dianggap keras kepala sebetulnya memiliki karakter bawaan yang baik untuk menjadi orang yang teguh pendirian. Tapi orangtua seringkali memaknai dengan cara negatif. Sehingga ketika terjadi konflik antara anak tersebut dengan orangtuanya, sering terjadi kekerasan secara verbal atau fisik, seperti orangtua ‘terpaksa’ meneriaki, memukul, atau bahkan mencubit si anak.  

Di bagian tentang Pendidikan, Ayah Edy menggambarkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya. Ayah Edy menyoroti sekolah yang masih saja mengutamakan pentingnya nilai akademis dan menilai kecerdasan hanya dari satu atau dua aspek saja, yaitu kemampuan berbahasa dan matematika. Akibatnya, banyak anak dengan mudah dicap bodoh atau tidak cerdas. Padahal dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang, ditemukan bahwa kecerdasan itu luas dan beragam. Kemampuan berbahasa dan berhitung atau logika hanyalah 2 di antara 8 kecerdasan yang ada. Yaitu, kecerdasan interpersonal, intrapersonal, natural, visual spasial, musikal, dan kinestetis. Namun, selain memaparkan ‘kritik tentang sistem pendidikan sekolah’ yang berlaku umum di Indonesia, digambarkan pula beberapa sekolah yang mulai menerapkan semangat untuk benar-benar melihat anak sebagai individu yang selalu unik, dengan kecerdasan yang berbeda-beda.

Beberapa cerita merupakan analogi untuk menggambarkan dunia pendidikan kita. Seperti dalam cerita berjudul “Sistem Pendidikan Ala Teko dan Cangkir”. Tulisan ini menyoroti praktek pendidikan di negara ini yang tidak mendukung berkembangnya kreativitas. Proses belajar hanya diartikan sebagai proses untuk menerima pengetahuan dari guru. Apa yang menjadi pemikiran guru, itu pulalah yang diikuti mentah-mentah oleh peserta didiknya. Padahal, untuk belajar secara efektif, diperlukan keterampilan berpikir kreatif, lalu kemampuan berpikr logis, dan terakhir kemampuan menyimpan informasi.

Ayah Edy juga menceritakan beberapa kisah inspiratif dari beberapa tokoh besar dan penemu di dunia. Dalam cerita tentang Thomas Alva Edison dan Albert Einstein, Ayah Edy menceritakan tokoh yang berperan dibelakang nama-nama besar tersebut, yang ternyata ada dukungan dari orangta yang percaya dengan potensi mereka. Walau sebelumnya harus berhadapan dengan institusi sekolah yang terlanjur melabeli mereka dengan kata bodoh atau gagal.

Memahami dan Mengembangkan Potensi Anak
Buku ini bisa menjadi pembuka wawasan bagi orangtua dan pendidik tentang bagaimana memandang anak dan bersikap terhadap anak dengan semua keunikannya, agar tidak mudah terjebak untuk melabeli anak dengan label negatif. Buku ini membantu meluruskan pandangan tentang anak, bahwa pada hakikatnya semua anak itu memiliki potensi untuk sukses mencapai prestasi puncak, namun dalam kenyataanya, perjalanan untuk ke sana terhambat oleh lingkungan keluarga dan sekolah yang justru tidak mendukung pengembangan potensi anak, malah merusaknya. Tugas orangtua dan pendidik saat ini adalah kembali menyadari fitrah anak dan memperbaiki cara mengasuh dan mendidik anak, dan bercermin kesalahan-kesalahan pengasuhan dan pendidikan yang beberapa contoh kisahnya ada di buku ini.

Sebagai buku yang dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan, akan menjadi lebih lengkap jika penulis bersedia menuliskan referensi buku-buku yang menjadi nukilan dan inspirasi cerita di buku ini, seperti referensi untuk cerita tentang penemu Albert Einstein dan Thomas Alva Edison. Penulisan sumber referensi diperlukan agar pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tokoh yang diceritakan bisa dengan mudah mencari sumbernya. Akan sangat menarik dan berisi, jika menceritakan kisah kesuksesan tokoh kepada orang lain atau kepada anak jika mengetahui versi lengkapnya. Misalnya, ketika menceritakan tentang Bill Gates yang memutuskan untuk keluar dari Harvard University untuk menekuni hobi mengutak atik software, yang menjadi cikal bakal kesuksesannya dengan Microsoft.


Tetapi kehadiran buku ini menjadi pendorong bagi orangtua dan pendidik anak untuk kembali merenungi makna dari kehadiran seorang anak dan tujuan dari pendidikan, melalui penyampaian yang ringan dan menghibur, karena disampaikan dalam bentuk cerita-cerita yang inspiratif. (rie)

10 Nov 2013

Ikut Training SEFT untuk Penyembuhan dan Pengembangan Diri

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 2 dan 3 November, saya mengikuti Training SEFT. Sebuah training yang mengajarkan teknik / metode penyembuhan penyakit. SEFT sendiri singkatan dari Spiritual Emotional Freedom Technique. Melalui training ini, diperkenalkan awal mula SEFT muncul, lalu bagaimana menyembuhkan penyakit baik fisik maupun emosi dengan menggunakan metode SEFT. Bahkan di hari kedua, diajarkan juga tentang menerapkan SEFT untuk membantu mengatasi masalah dalam keluarga (SEFT for Happy Family).

Penyembuhan dengan SEFT, adalah penyembuhan dengan cara mengetuk titik-titik utama meridian. Titik meridiran adalah titik-titik yang juga dikenal dalam penyembuhan akupunktur. Perbedaannya, jika akupunktur menggunakan jarum untuk merangsang titik meridian, dalam SEFT digunakan sentuhan atau ketukan ringan dengan tangan. 

SEFT adalah tehnik penyembuhan yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, dengan menggabungkan 15 macam tehnik terapi, yaitu: Cognitive Therapy (NLP), Behavioral Therapy, Logotherapy, Psychoanalisa, EMDR, Self Hypnosis, Sugesti & Affirmation, Visualization, Gestalt Therapy, Meditation, Sedona Method, Provocative Therapy, Energy Therapy (EFT), Powerful Prayer, dan Loving Kindness. 

Ahmad Faiz Zainuddin sebagai pendiri SEFT, mempelajari berbagai tehnik tersebut dari para penemunya, salah satunya kepada Gary Craig (penemu tehnik EFT). Lalu beliau mengombinasikan tehnik tersebut dengan kekuatan doa, sehingga akan lebih mudah dan efektif bagi kita.

Penyembuhan baik untuk penyakit fisik dan masalah emosi sudah banyak yang berhasil dengan menggunakan metode SEFT ini.

6 Nov 2013

Relieved.... Finally Found The Passion

Sangatlah menyiksa hidup tanpa tahu apa yang menjadi tujuan hidup
Sangat menyiksa, hidup tanpa tahu apa yang menjadi panggilan jiwa
Sangatlah menyiksa hidup tanpa tahu apa yang harus dilakukan
Mudah terbawa arus kesana dan kemari

Beberapa orang tidak mudah menemukan jalan hidupnya, tapi petunjuk selalu ada walau tak selalu hirau akannya.
Namun ketika akhirnya benar-benar memperhatikan petunjuk itu, mendengarkan suara-suara yang selama ini terlalu kecil untuk didengar, dan mengumpulkan segenap keberanian,
Ketika itulah akhirnya menemukan passion, menemukan tujuan hidup,
Hidup menjadi lebih berwarna, lebih bergairah untuk dijalani.
Tahu bahwa bukan materi yang dicari, tapi bekal untuk hidup di akhirat nanti
Carilah akhirat, dan dunia pun akan kau reguk nikmatnya
Cintailah Dia, Jadilah berkah bagi sesama, dan perbaiki diri terus menerus, dan Dia akan membukakan jalan bagimu, menenangkan hatimu, dan memperkaya jiwa dan batinmu.
Niatkan untuk melakukan yang terbaik, dan hasilnya pun akan mengikuti...

Bismillah....
Ini panggilan jiwaku, dan kali ini, aku tidak akan menjauh dari itu.
Inilah tujuan hidupku, dan aku akan berpegangan padaNya selalu

5 Nov 2013

Tentang Kebiasaan (Habits)

Rezeki itu bisa apa saja. Hari ini, rezeki itu berwujud kesehatan jasmani-rohani, dan...  ilmu. Ilmu tentang kebiasaan atau habit.

Beruntung sekali hari ini. Ibu, Ayah, Mas Zhafi, dan Hanan ke Pameran Buku di Istora Senayan, maksud hati pingin berburu buku dengan harga diskon. Alhamdulillah, dapat beberapa buku yang bagus. Ibu bercita-cita ingin mengkoleksi buku-buku novel karya penulis-penulis yang inspiratif. Seperti Anwar Fuadi, Andrea Hirata, dan beberapa penulis lainnya. Lumayan juga, tadi bisa mulai nyicil mengkoleksi karangan Andrea Hirata, Sang Pemimpi. Ingin kembali menikmati hidup dan belajar dari buku dan sastra.

Di panggung utama, sedang ada acara preview buku terbaru Ust. Felix Siauw. Judul bukunya, How to Master Your Habit. Beliau ini, memaparkan tentang bagaimana hanya dengan membentuk kebiasaan, kita bisa menjadi ahli. Sebenarnya bukan hal baru, tapi dia memberi banyak contoh-contoh yang menarik untuk menekankan pada beberapa fakta tentang kebiasaan (habit).



Membentuk kebiasaan atau habit tidak membutuhkan akal
Contoh:
a.   Seorang anak bahkan usia 2 tahun, yang lahir di Arab, sejak kecil pintar bahasa Arab, karena terbiasa dari lingkungannya
b.   Seorang monyet bisa mendapat ban hitam untuk olahraga bela diri, karena dilatih setiap hari selama 3 tahun.

Seorang ahli terlahir karena dia disiplin membiasakan diri untuk berlatih. Keahlian itu terbentuk jika sudah melewati periode latihan efektif selama 10000 jam.

Contoh:
Michael  Jordan melakukan free throw dengan akurasi yang tinggi

Dan prinsip-prinsip tentang kebiasaan inilah yang diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. 
  1. Parenting (pengasuhan)
  2. Menguasai bidang olahraga tertentu
  3. Membentuk pola pikir dan cara pandang, misalnya husnudzon dan suudzon
  4. Pendidikan
  5. Advertising, dsb

No matter what yo DO, it's important what you DID.

Kira-kira itu intisarinya. Maklum hanya mengandalkan ingatan, jadi hanya 15% persen yang diingat. :). Pemaparan contoh tentang tadi menarik, banyak menggunakan media gambar dan video, jadi bagi saya... preview buku tadi cukup mengesankan. Dan menjadi tambahan bekal, terutama buat pengasuhan anak-anak.



23 Okt 2013

Cara Mengajarkan Anak Berenang Dengan Aman


Cara Mengajarkan anak Berenang dengan Aman

Mengajarkan anak berenang sejak dini sangatlah baik untuk meningkatkan keterampilannya dalam semua aspek perkembangan. Dengan mengajari anak berenang, anak memiliki kemampuan motorik dan kinestetik yang baik, meningkatkan rasa percaya dirinya, juga membantu memelihara kesehatan tubuhnya.

Beberapa sumber menyarankan untuk mengajak dan mulai mengajarkan anak berenang sejak usia 4 bulan. Pada usia tersebut, anak masih memiliki refleks aquatik, yaitu refleks untuk menarik napas panjang sebelum masuk ke dalam air. Refleks ini diperlukan ketika menyelam. Namun, seiring dengan perkembangan otak, refleks tersebut dapat menghilang jika tidak dikembangkan dengan mengajari anak berenang. Karena, itu ayahbunda sangatlah ideal mengajarkan anak berenang di usia pertumbuhan. Karena berenang merupakan salah satu life skill yang suatu saat bisa sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita.

Berikut ini ada beberapa tips mengajari anak berenang, sebelum memulai latihan:
  1. Pastikan ayah atau bunda yang mengajarkan anak berenang dalam kondisi mood yang baik, agar ketika mengajari anak bisa tetap sabar. Karena kemungkinan besar anak akan merasa takut dan waswas untuk dilepas di air. Usahakan untuk membuat anak merasa nyaman dan rileks\
  2. Secara bertahap, jika ini pengalaman pertama anak, temani anak bermain-main air di pinggir kolam. Perlahan-lahan ajak anak untuk berjalan ke tengah kolam.
  3. Setelah anak merasa lebih nyaman dan percaya diri berada di dalam air, minta anak untuk menelungkupkan badan dan merentangkan tangannya seperti pesawat, dan ayah atau bunda memegang bagian perut anak. Lalu coba untuk memegangi anak dari bagian bawah ketiaknya.Anda  memegangi dari bawah. Yakinkan bahwa dia pasti bisa. Dan dorong dia untuk melentingkan punggung ke arah atas. Pelan-pelan, lepas tangan Anda darinya, sambil tetap berada di dekatnya untuk menjaga ketika dia panik.
  4. Sekarang ajak anak untuk meluncur. Untuk tahap awal, Anda bisa memegang tangannya, lalu perlahan-lahan melepasnya.
Yang terpenting ketika mengajarkan anak berenang adalah memberinya motivasi dan keyakinan bahwa dia pasti bisa.. Selamat berenang

20 Okt 2013

Manfaat Kulit Manggis Untuk Pengobatan

Manfaat Kulit Manggis




Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang kembali mempercayakan pengobatan dengan cara yang sehat alami, misalnya dengan herbal. Salah satunya dengan memanfaatkan kulit manggis. Karena banyak orang semakin menyadari efek samping dari pemakaian obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang merusak tubuh.


Kulit manggis adalah salah satu bahan alami yang paling sering dicari saat ini. Tidak heran, karena banyak penelitian ilmiah yang menyebutkan manfaat kulit manggis yang memiliki zat aktif yang sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam  penyakit, termasuk penyakit degeneratif seperti, kanker, hipertensi, jantung dan diabetes.


Manfaat kulit manggis lainnya yaitu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini dikarenakan adanya kandungan trio mangosteen yaitu : Alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E (trio mangostin). Kandungan ini membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.


Kandungan lain dalam kulit manggis yang membuatnya ampuh mengatasi berbagai macam penyakit adalah karena adanya senyawa xanthone yang merupakan antioksidan tingkat tinggi. Dengan kandungan antioksidan yang 66,7 x wortel dan 8,3 x jeruk, kulit manggis akan  menetralisir radikal bebas dalam tubuh dengan lebih efektif. Radikal bebas menyebabkan perusakan sel-sel tubuh, sementara sumber nya semakin banyak kita temui dalam makanan, udara yang terpolusi, dan sebagainya. Dengan begitu, antioksidan dalam kulit manggis sangat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.


Ada banyak cara untuk hidup sehat, dan pengobatan dengan menggunakan manfaat kulit manggis adalah salah satunya. Mau coba?


What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".