27 Apr 2009

Alas Kaki Buaya

Bagaimana bisa alas kaki dengan model dan bentuk yang aneh itu bisa menarik begitu banyak orang antri untuk mendapatkannya?




Sepatu Crocs telah dikenal kalangan atas sebagai merek yang cukup prestisius, karena counternya terletak di tempat-tempat yang ekslusif seperti mall-mall papan atas. Terlebih harganya yang memang mahal, cukup menambahkan kesan mewah, walaupun dari segi penampilan tampak kasual, dan bahkan bagi sebagian orang bentuknya terlihat jelek dan aneh.




Namun ketika orang mulai mencoba memakainya, dan merasakan fungsinya yang antislip, anti bau, dan nyaman, word of mouth lah yang kemudian beraksi menggenerate konsumen lebih banyak lagi. Lama-lama tampilan yang aneh dengan pilihan warna yang bervariasi dari yang ngejreng sampai yang hitam, menjadi terlihat unik bagi pemakai atau orang yang melihatnya. Beberapa orang menyebut alas kaki itu mencerminkan kepribadian pemakainya. Terlebih beberapa selebriti yang memang sudah keren, tampak dengan nyaman memakai alas kaki itu, menambah kesan keren pada alas kaki itu.




Lalu...kenapa hanya karena ada promo diskon, mampu membuat antrian sepanjang 2 lantai?




Tentunya bukan karena harga yang lebih murah saja yang dijadikan alasan. Seperti yang dijabarkan oleh Stephen Brown (seorang profesor di bidang riset marketing di University of Ulster, dengan TEASE Framework nya, unsur trickery, exclulsivity, dan amplification sekaligus berperan dalam terbentuknya antrian panjang tersebut.




Selama ini Crocs tidak pernah mendiskonkan produk alas kaki anehnya itu. Faktor inilah yang menjadi magnet bagi banyak orang yang mengenal merek ini. Kelangkaan peristiwa pendiskonan dan citra produk yang prestisius dan eksklusif, ditambah pula dengan pengumuman diskon di media nasional tertentu yang sudah pasti sesuai sasaran pasarnya.


Maka ketika diumumkan diskon, wajar saja banyak orang yang memburunya. Mungkin yang paling kuat dari beberapa alasan di atas adalah kesan prestisiusnya. Dan mereka kali ini mendapatkan kesempatan langka untuk menjangkau barang prestisius itu dengan harga yang lebih murah dari aslinya (walau tetap saja mahal dan tampak tidak sebanding dengan barangnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haii emak, bapak, ibu, adik, abang, neng, uda, uni, akang, teteh, mas, dan mbak, tinggalkan komentar dan jejakmu yaa... saya senang sekali kalau bisa berkunjung ke rumah maya milikmu. Salam BW ^_^

What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".