14 Apr 2009

Ironi Pemilu

Bukannya lagi sok peduli, tapi memang merasa ngga sreg banget sama PEMILU caleg kali ini.

Setelah akhirnya aku memutuskan untuk memilih karena panggilan untuk peduli nasib bangsa (serius ni, asli), tapi apa yang saya lihat setelah acara pesta demokrasi itu lewat?

Banyak berita negatif tentang pemilu. Masalah yang sudah diprediksi sejak awal akan muncul adalah masalah daftar pemilih tetap. Bagaimana bisa, saya yang sudah 3 tahun lalu tidak lagi berkedudukan sebagai warga Kelapa Gading, Jakarta, nama saya masih tercantum sebagai daftar pemilih tetap. Padahal sudah direvisi oleh ketua RT dilingkungan tempat tinggal saya waktu di daerah itu. Dan sekarang saya sudah tercatat sebagai pemegang KTP Jakarta Pusat. Memang tidak ada tanda-tanda petugas KPU atau apalah namanya, mendatangi rumah saya dan mencatat apalagi mendaftarkan saya sebagai pemilih di daerah Jakarta Pusat itu. Sampai H-1, undangan pun tidak ada. Dan akhirnya hanya saya yang bisa memilih, suami saya dipaksa jadi golput karena ngga ada undangan juga buat dia.

Ternyata, bukan hanya saya. hampir di seluruh TPS ada saja yang nama penduduk ybs tidak terdaftar sebagai pemilih, bahkan seorang Gubernur sekalipun?!

Dan kabarnya nih...(saya malas juga untuk klarifikasi bener salahnya), sebenernya yang menang itu bukan partai Demokrat, tapi golongan putih. Bravo! (teriak sambil ngusep dada).

Itu baru satu permasalahan.

Apakah yang ngga golput itu suaranya berkualitas? Ternyata...suara yang memilih pun diwarnai juga dengan masalah atau kecurangan. Suara itu belum tentu murni, kasus teringan:
1. Suara rakyat yang asal coblos (eh sekarang contreng ding ya) karena bingung dan ngga sempat mencari tahu latar belakang para caleg apakah berkualitas atau engga (ngaku deh, ini saya)
2. Suara rakyat yang dibeli, alias disuruh milih dengan dijanjikan atau sudah diberikan imbalan tertentu
3. Suara rakyat yang umurnya dipalsukan (melihat kasus di sebuah TPS yang pemilihnya siswa-siswa SMP yang diundang untuk memilih)
4. Suara siluman (alias data pemilih yang sudah meninggal kok masih ada..hiiihihihiiii)
5. dll....entah apa yang belum ketahuan

Itu baru 2 dari beberapa permasalahan

Yang paling memalukan...berkaitan dengan suara rakyat yang dibeli...
Caleg-caleg yang ada itu lho...duh...siapa sih mereka? Apa yang sudah mereka kontribusikan untuk rakyatnya? Apa yang mereka berikan itu ikhlas atau karena cuma pengen dipilih aja? Saya berpikir positif saja, pasti diantara ratusan caleg yang ada, pasti beberapa persen memang berkualitas dan berintegritas. Setidaknya ada beberapa caleg yang saya tahu siapa mereka, juga sering membaca beberapa tulisannya di media. Tapi, yang cuma sekedar pasang-pasang spanduk ngga jelas, bagi-bagi kaos, ngasih karpet dan semen tapi minta dibalikin lagi, dan sakit jiwa karena ngga dipilih karena mikirin utang beratus-ratus juta, jelas banget itu bukan caleg yang berintegritas, tapi modal pedagang gadungan (kalau yang asli pedagang sih pasti juga tau hukum memberi lebih baru menerima). Untung mereka ngga kepilih, udah ketahuan belangnya.

Dengan banyaknya kecurangan, ketidak validan data pemilih pada Pemilu ini, aku mikir juga,
"oke, aku sudah milih ni, tapi kok hasilnya kaya gini ya? (bukan ....! bukan ngga seneng demokrat menang). Apakah hasil pemilu ini cukup dapat dipertanggungjawabkan? Apakah peranku ini yang hanya menyumbang satu suara ini akan ada efeknya untuk mengubah wajah DPR kita yang seperti anak TK menjadi wajah seorang dewasa dan berbudi pekerti luhur?

Akhir kata...aku hanya ingin tetap berpikir positif, bahwa caleg-caleg yang terpilih itu memang benar-benar bisa menjadi saluran suara hati rakyat, yang berintegritas dan berdedikasi, dan tidak menjadikan DPR itu sebagai tempat mencari nafkah. amin...insya Allah.

Karena...aku punya peran di tempat lain, bukan di politik (sedikit ngeles, tapi karena tau kapasitas diri hehehe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haii emak, bapak, ibu, adik, abang, neng, uda, uni, akang, teteh, mas, dan mbak, tinggalkan komentar dan jejakmu yaa... saya senang sekali kalau bisa berkunjung ke rumah maya milikmu. Salam BW ^_^

What Is Your Passion?

Quote yang paling menginspirasi: "I am stronger than my excuses".